Selasa 09 Feb 2021 20:14 WIB

BPBD Catat 7.240 Rumah Rusak di Majene Akibat Gempa

BPBD Majene menyampaikan perlunya didirikan posko komando di masa transisi darurat.

Sejumlah warga mencari sisa barang di reruntuhan bangunan di Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (29/1/20 21). Memasuki dua pekan pascagempa bumi BNPB merilis jumlah kerusakan rumah sebanyak 7.863 unit, Mamuju 3.741 dan Majene 4.122 unit.
Foto: ANTARA/ Akbar Tado
Sejumlah warga mencari sisa barang di reruntuhan bangunan di Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (29/1/20 21). Memasuki dua pekan pascagempa bumi BNPB merilis jumlah kerusakan rumah sebanyak 7.863 unit, Mamuju 3.741 dan Majene 4.122 unit.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat mencatat 7.240 rumah warga di daerah itu rusak akibat diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021. Jumlah itu berdasarkan pendataan tahap kedua.

"Berdasarkan hasil pendataan tahap kedua, tercatat 7.240 rumah di tiga kecamatan yang rusak akibat gempa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Majene Ilhamsyah, pada rapat koordinasi lanjutan penanganan masa transisi pemulihan pascagempa Majene, Selasa (9/2).

Ia menyampaikan, perlunya didirikan posko komando di masa transisi darurat tersebut. "Saat ini perlu dibangun posko komando, apakah akan dipusatkan di Kantor BPBD Majene atau di lokasi lainnya. Selain itu dari hasil identifikasi masalah di lokasi pengungsian, hal yang sangat dibutuhkan, yaitu ketersediaan MCK, sarana pembuangan sampah termasuk persoalan gizi anak," terang Ilhamsyah.

Sementara, Juru Bicara Satgas Transisi Darurat ke Pemulihan Pascagempa Majene Sirajuddin berharap, untuk pendataan tahap ketiga tidak akan ada lagi yang tersisa atau secara keseluruhan telah terakomodir untuk disampaikan ke BNPB.

Ia juga mengusulkan agar proses pemulihan trauma masyarakat perlu menggandeng pihak BMKG untuk memberikan pemahaman ke masyarakat dengan kondisi dan potensi bencana lainnya.

"Ini yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini, ada penyampaian dari BMKG agar masyarakat bisa kembali ke rumah jika memungkinkan," ucap Sirajuddin.

Pjs Sekretaris Kabupaten Majene Masrdiadi Nadi Atjo mengatakan bahwa diperlukan data terkait realisasi identifikasi masing-masing tim satgas atas masalah yang ada di masyarakat. "Paling tidak, dengan membuat perencanaan dan langkah-langkah mitigasi yang sesuai," ujarnya.

Selain itu Sekda meminta jika memungkinkan para pengungsi dianjurkan untuk kembali ke rumah jika rumahnya tidak mengalami kerusakan parah. Atau kalau bisa menggunakan tenda darurat di halaman, namun dengan jaminan kebutuhan pokok tercukupi.

Rapat Koordinasi lanjutan penanganan masa transisi pemulihan pascagempa Majene dihadiri para kepala OPD yang merupakan tim Satgas Transisi Darurat Ke Pemulihan Pascagempa Majene.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement