Selasa 09 Feb 2021 15:38 WIB

Banjir di Periuk Akibat Rembesan Tanggul Aliran Kali Ledug

Walkot Tangerang menginstruksikan perbaikan beberapa titik tanggul di Periuk.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga mengamati banjir di depan kios miliknya di kawasan Manis, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, Ahad (22/11/2020).
Foto: FAUZAN/ANTARA
Warga mengamati banjir di depan kios miliknya di kawasan Manis, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, Ahad (22/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah menyampaikan, banjir di wilayah Periuk disebabkan beberapa titik tanggul terjadi rembesan karena tekanan cukup tinggi dari aliran Kali Ledug. Dia menyebut, walaupun rembesannya kecil, tetapi tetap diperbaiki dan diperkuat agar tidak ada lagi air yang merembes.

"Dinas PUPR agar segera menelusuri titik-titik tanggul yang rawan kebocoran serta membuat tanggul yang berada di depan pasar lingkungan dan membuat tali air atau saluran air sehingga genangan air bisa mengalir ke daerah resapan air," kata Arief saat ditemui di Puspemkot Tangerang, Banten, Selasa (9/2).

Arief mengaku, sudah memantau secara langsung bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Decky Priambodo serta Camat Periuk Maryono ke lokasi banjir pada Senin (8/2). Kerusakan yang ditemui pasti segera diperbaiki guna mengantisipasi terjadinya banjir.

Arief juga mengimbau kepada masyarakat yang permukimannya kerap banjir agar tetap waspada dan perduli terhadap lingkungan di sekitarnya. "Masyarakat harus tetap waspada, kita ketahui curah hujan saat ini sedang tinggi, jaga lingkungan periksasaluran air di lingkungan. Apabila perlu bantuan petugas segera laporkan," kata Arief.

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Decky Priambodo telah melakukan sejumlah upaya dalam mengatasi banjir di Kota Tangerang, salah satunya di wilayah Kecamatan Periuk. Di antaranya, dengan melakukan pemasangan pompa air sebanyak 72 unit yang terdiri dari pompa listrik, pompa diesel serta pemasangan tanggul sementara (kisdam bambu).

Selain itu, juga dilakukan pembersihan sampah yang memenuhi kolong Jembatan Alamanda serta saluran dan pengerukan lumpur pada sejumlah tandon. "Penanganan banjir di wilayah Periuk memang terus kita lakukan dan melakukan pemeliharaan secara rutin. Upaya penanganan banjir terus dilakukan," kata Decky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement