Selasa 09 Feb 2021 12:56 WIB

Muslim Inggris Lebih Nyaman Divaksin Covid-19 di Masjid

Vaksin Covid-19 di masjid menghapus keraguan soal kehalalan vaksin

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath,  Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.
Foto: REUTERS/CARL RECINE
Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath, Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Umat Muslim Inggris lebih nyaman menerima suntikan vaksin virus corona atau Covid-19 di masjid. Hal itu menghapus keraguan mereka terhadap vaksin kehalalan vaksin Covid-19. 

Di Birmingham, Al-Abbas Islamic Center akan melakukan vaksinasi kepada 500 orang dalam beberapa minggu mendatang. Imam masjid Al-Abbas Islamic Center Nuru Mohammed mengatakan, gagasan untuk mengubah aula serbaguna menjadi klinik dapat membantu orang-orang yang kurang mendapatkan informasi mengenai kampanye vaksinasi. Menurut Mohammed, ada ketakutan dan informasi palsu yang beredar di kalangan komunitas Muslim Inggris sehingga mereka tidak percaya dengan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga

"Kami sangat senang orang-orang datang untuk menerima suntikan. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong saudara dan saudari saya yang terkasih untuk memverifikasi setiap informasi yang mereka terima dengan ahli medis terpercaya seperti staf NHS," ujar Mohammed kepada Aljazirah.

“Ini pasti akan mengirimkan pesan positif yang kuat kepada komunitas Muslim yang lebih luas, tidak hanya di sini di Birmingham, tetapi di seluruh negeri, karena saya pikir ini adalah masjid pertama di negara itu yang membuka pintunya untuk vaksinasi," ujar Mohammed menambahkan.

Beberapa penelitian di Inggris menunjukkan, keraguan vaksin lebih umum beredar di antara orang-orang dari latar belakang etnis minoritas, yang didorong oleh ketidakpercayaan pada sistem kesehatan. Warga Inggris berkulit hitam, Asia, dan etnis minoritas lainnya cenderung tidak menerima tawaran vaksin, karena informasi yang saling bertentangan di jaringan media sosial dan di beberapa komunitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement