Selasa 09 Feb 2021 11:52 WIB

Panglima: Babinsa Ujung Tombak TNI Deteksi Covid-19

Ribuan personel TNI dikerahkan bantu pemerintah tracing Covid-19 di Jawa dan Bali.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, melakukan Apel Gelar Kesiapan Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/2).
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, melakukan Apel Gelar Kesiapan Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD merupakan ujung tombak TNI di tengah masyarakat yang menjadi agen pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan Covid-19. "Sebanyak 475 personel TNI yang hari ini dilatih untuk menjadi pelatih bagi 27 ribu lebih Babinsa," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI Cilangkap, Senin (9/2).

Komentar Hadi disampaikan saat memimpin apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa pagi. Sebanyak 27.866 personel dikukuhkan untuk bertugas melakukan tracing Covid-19 di tujuh provinsi yang melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Pulau Jawa dan Bali.

Selain Babinsa, sebanyak 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL dan 102 Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU juga dilibatkan untuk melakukan tracing Covid-19. Menurut Hadi, mereka ditugaskan untuk membantu pemerintah daerah dan kementerian kesehatan dan ditempatkan di 23 ribu desa yang ada di Jawa maupun Bali.

"Itu pun masih bisa berubah nanti sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan," katanya. Sehingga, diharapkan dalam pelaksanaannya nanti di setiap desa dibangun pos terpadu yang diawaki dari Babinsa, Babinkamtibmas, Satlinmas, dan Satpol PP.

"Mereka akan diberikan SOP sesuai apa yang dilaksanakan di daerah masing-masing dan perkembangan yang ada di wilayah masing-masing. Tentunya akan berbeda petugas yang ada di zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah," kata Hadi.

Setelah program training of trainers (ToT) tenaga pelacak selesai, lanjut dia, TNI segera melaksanakan pelatihan ToT bagi 10 ribu vaksinator yang disebar di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vaksinator Covid-19. "10.000 vaksinator TNI diperbantukan ke Kementerian Kesehatan. Sehingga, pelaksanaan nantinya akan mengikuti SOP yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Hadi.

Dengan demikian, diharapkan dapat mempercepat penyelesaian pelaksanaan vaksinasi tahap kedua. "Semoga upaya ini menjadi bagian dari kontribusi nyata bersama seluruh komponen bangsa baik TNI, Polri, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan, serta masyarakat luas dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement