Selasa 09 Feb 2021 11:47 WIB

Analisis DNA Gigi Buka Lembaran Baru Evolusi Manusia

Homo sapiens berada di China setidaknya 20 ribu tahun lebih awal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Homo sapiens, ilustrasi
Homo sapiens, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, FUYAN - Para ahli merasa takjub dengan penemuan 47 gigi yang ditemukan di sebuah gua di China selatan pada tahun 2015. Gigi tersebut diduga berasal dari 80 ribu hingga 120 ribu tahun yang lalu. Temuan ini lantas menantang gagasan yang diterima secara luas tentang evolusi manusia.

Temuan tersebut menunjukkan Homo sapiens berada di China setidaknya 20 ribu tahun lebih awal dari yang diyakini manusia modern awal sebelumnya telah meninggalkan Afrika dan menyebar ke seluruh dunia. Hal itu juga mengisyaratkan kemungkinan kelompok manusia purba yang berbeda dapat berevolusi secara terpisah di Asia.

Baca Juga

Gigi kuno yang ditemukan di China menantang teori migrasi manusia modern. Penelitian baru yang diterbitkan Senin seperti dilansir dari CNN, (9/2) menunjukkan mungkin tidak boleh terlalu bersemangat untuk menulis ulang garis waktu tentang asal usul manusia.

Analisis DNA dari dua gigi manusia yang ditemukan di gua yang sama, yang disebut Fuyan, ditambah gigi dan sisa-sisa fosil lainnya dari empat gua lain di wilayah yang sama, menunjukkan tidak mungkin manusia modern awal berada di China sedini mungkin.

"Penelitian baru kami menunjukkan sangat tidak mungkin Homo sapiens mencapai China sebelum 50.000 tahun yang lalu. Ada kemungkinan bahwa spesies kami mencapai wilayah tersebut lebih dari 100.000 tahun yang lalu, tetapi kami harus mengatakan tidak ada bukti yang meyakinkan yang mendukung ini saat ini," kata Darren Curnoe selaku profesor di Lembaga Penelitian Museum Australia di Sydney dan salah satu penulis makalah yang diterbitkan dalam jurnal PNAS.

Para peneliti mampu mengekstraksi DNA dari 10 gigi manusia dan menentukan usia material lain di dalam gua, seperti arang dan gigi hewan dengan menggunakan berbagai metode berbeda. Tim menemukan bahwa gigi berusia setidaknya 16.000 tahun. Sedangkan bahan lainnya berusia kurang dari 40.000 tahun.

"Studi tahun 2015 sangat mengandalkan hasil metode penanggalan tunggal yang menentukan usia material gua (flowstone) yang berada di atas dan di bawah sedimen yang mengandung gigi manusia," kata Curnoe.

Flowstone adalah endapan batuan berbentuk lembaran yang dibentuk oleh air yang mengalir. Curnoe memahami tanggal yang paling dapat diandalkan datang langsung dari bahan yang menarik bagi para arkeolog, dalam hal ini, gigi manusia.

"(Tanggal) baru kami, termasuk usia langsung, jauh lebih muda dari yang disarankan sebelumnya," ujar Curnoe.

Diketahui, studi tahun 2015 mengukur peluruhan radioaktif uranium di dalam endapan gua, bukan DNA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement