Selasa 09 Feb 2021 11:42 WIB

Delta Air Lines akan Kosongkan Kursi Tengah Hingga April

Pembatasan kapasitas penerbangan dilakukan hingga 30 April 2021.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Maskapai Delta Air Lines pada Senin (8/2), mengatakan akan terus memblokir beberapa kursi di semua penerbangan hingga liburan musim semi dan Paskah untuk memberikan lebih banyak ruang di antara penumpang.
Foto: EPA-EFE/ERIK S. LESSER
Maskapai Delta Air Lines pada Senin (8/2), mengatakan akan terus memblokir beberapa kursi di semua penerbangan hingga liburan musim semi dan Paskah untuk memberikan lebih banyak ruang di antara penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Maskapai Delta Air Lines pada Senin (8/2), mengatakan akan terus memblokir beberapa kursi di semua penerbangan hingga liburan musim semi dan Paskah untuk memberikan lebih banyak ruang di antara penumpang.

Maskapai yang berbasis di Atlanta itu mengumumkan bahwa mereka akan membatasi kapasitas pada penerbangan hingga 30 April 2021. Delta mengatakan akan memblokir kursi tengah di sebagian besar kabin meskipun kelompok yang terdiri dari tiga penumpang atau lebih dapat memilih untuk duduk bersama.

Baca Juga

Selama hari-hari awal pandemi, beberapa maskapai penerbangan AS memblokir kursi tengah, meskipun United Airlines tidak pernah melakukannya. Pesawat lain yang untuk sementara membatasi jumlah kursi untuk dijual telah membatalkan praktik tersebut, setidaknya di kabin utama, termasuk Southwest, JetBlue, Alaska, dan American.

Seorang pejabat Delta, Bill Lentsch, mengatakan, maskapai akan memantau kasus virus dan tingkat vaksinasi saat menilai kembali kebijakan tempat duduknya. Maskapai yang tidak lagi memblokir kursi, mengutip penelitian oleh komando transportasi Pentagon, beralasan bahwa risiko penularan virus yang menyebabkan Covid-19 selama penerbangan sangat rendah.

Perjalanan udara menjadi faktor utama penyebaran penyakit ini ke berbagai dunia, terutama pada bagian awal pandemi, sebelum sebagian besar negara memberlakukan pembatasan perjalanan. Banyak pejabat kesehatan juga menyalahkan perjalanan atas lonjakan kasus virus yang baru dilaporkan di AS setelah hari Thanksgiving dan Natal 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement