Selasa 09 Feb 2021 08:28 WIB

Kementerian BUMN Apresiasi Transformasi PPI Selama Pandemi

PPI akan terus meningkatkan jaringan informasi dan teknologi dan optimalisasi SDM.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kantor BUMN (ilustrasi). Kementerian BUMN mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2021 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dalam RUPS yang dilakukan secara virtual pada Senin (8/2).
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Kantor BUMN (ilustrasi). Kementerian BUMN mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2021 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dalam RUPS yang dilakukan secara virtual pada Senin (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2021 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dalam RUPS yang dilakukan secara virtual pada Senin (8/2). Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon, mengapresiasi langkah transformasi PPI yang dilakukan pada masa pandemi.

"Untuk 2021, kami yakin PPI sebagai BUMN perdagangan memiliki prospek yang lebih baik," ujar Zuryati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (8/2).

Zuryati berharap PPI mampu merealisasikan program kerja 2021 melalui peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Direktur Utama PPI Fasika Khaerul Zaman menyampaikan terima kasih atas arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham dan dewan komisaris PPI terhadap langkah strategis yang harus dilakukan PPI pada 2021.

Menurut Fasika, arahan dan masukan Kementerian BUMN dan rekomendasi dewan komisaris sebagai pengawas memacu insan PPI bekerja lebih keras mencapai target pada tahun ini. "Hal ini sejalan dengan komitmen PPI untuk terus tumbuh dan berkembang, bertransformasi dalam capabilities trading holding pangan," ucap Fasika.

Fasika mengatakan PPI akan terus melakukan peningkatan jaringan informasi dan teknologi, optimalisasi pemanfaatan sumber daya, menciptakan sistem perdagangan yang unggul, penyediaan produk yang beragam dan berkualitas, layanan yang cepat, tepat, total, peningkatan reputasi, perluasan jaringan, kerja sama dalam rantai pasok pangan, serta kompetensi dan budaya organisasi yang sesuai. 

"Hal ini terus dilakukan agar memberikan kontribusi yang semakin baik untuk Indonesia," kata Fasika menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement