Selasa 09 Feb 2021 05:18 WIB

BPH Migas Masih Evaluasi Proyek Pipa Cisem

Selama ada badan usaha yang berminat menggarap proyek maka penggunaan APBN tak perlu

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Badan Pengawas Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Rekayasa Industri saat melakukan groundbreaking pembangunan pipa gas ruas transmisi Cirebon-Semarang, (ilustrasi).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Badan Pengawas Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) bersama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Rekayasa Industri saat melakukan groundbreaking pembangunan pipa gas ruas transmisi Cirebon-Semarang, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) hingga Februari ini masih melakukan evaluasi atas proyek pipa cirebon - semarang (Cisem). Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio menuturkan proses evaluasi saat ini masih berlangsung.

Pada saat yang sama, kata Jugi pemenang kedua pada lelang tahun 2006 yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah mengirimkan surat menyatakan minat menggarap proyek tersebut. "Surat minat sudah lama disubmit BNBR. Isinya menyatakan minat, dengan keekonomian sesuai parameter lelang 2006," kata Jugi, Senin (8/2).

Sementara itu, belakangan muncul wacana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendorong proyek tersebut dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menanggapi hal tersebut, Jugi menilai selama ada badan usaha yang berminat menggarap proyek maka sebaiknya penggunaan APBN dipertimbangkan kembali. "Kalau ada BU yang minat mengapa harus pakai APBN? Kalau pipa Trans Kalimantan dan Sei Mangkei-Dumai silahkan pakai APBN," sambung Jugi.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka opsi untuk mendorong pembangunan proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang yang mangkrak sejak 2006 silam.

Kepala Seksi Penyiapan Program Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Rizal Fajar Muttaqin mengatakan, sesuai arahan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, maka pembangunan dua proyek pipa transmisi direncanakan akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Arahan Pak Menteri untuk ruas Dumai-Sei Mangkei dan Cirebon-Semarang kami sedang jajaki kemungkinan penggunaan APBN," kata dia beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement