NTP Naik, Anggota DPR Apresiasi Kinerja Kementan

Meski naik 0,01 persen, Anggota DPR nilai Kementan berkinerja positif

Senin , 08 Feb 2021, 17:45 WIB
Petani memupuk sawahnya di area persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus apresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) atas kenaikan nilai tukar petani (NTP) secara nasional di Januari 2021 menjadi 103,26 atau naik  0,01 persen.
Foto: Antara/Arnas Padda
Petani memupuk sawahnya di area persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus apresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) atas kenaikan nilai tukar petani (NTP) secara nasional di Januari 2021 menjadi 103,26 atau naik 0,01 persen.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus apresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) atas kenaikan nilai tukar petani (NTP) secara nasional di Januari 2021 menjadi 103,26 atau naik  0,01 persen.  Hal ini  disampaikan pada Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan Kementan guna membahas realokasi anggaran belanja Kementerian Pertanian ( Kementan) tahun 2021 di Gedung MPR/DPR, Senayan, Senin (8/2).

"Secara garis besar kita juga tentunya mengacu pada hasil dari BPS walaupun hanya naik 0,1 kami memberikan satu kinerja yang baik dan apresiasi kepada  Menteri beserta jajarannya atas capaian ini, " ujarnya dalam rapat tersebut.

Alien juga kembali menyayangkan pemotongan anggaran di Kementan. Menurutnya, anggaran yang tersedia sesungguhnya untuk kepentingan para petani yang menjadi  pelaku utama  dalam sector pertanian. Tidak hanya itu, anggaran juga tentunya untuk pemenuhan ketersediaan pangan supaya tercukupi dengan baik khususnya pada kondisi saat ini dimana Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. 

"Kita tidak mengetahui sampai kapan pandemik Covid-19 akan berakhir maka dari itu pemerintah Indonesia seharusnya memberikan atensi yang luar biasa terhadap ketahanan pangan  dan juga terhadap para petani kita yang juga yang menopang kehidupan  dan kesejahteraan bagi kita semua yang ada di Indonesia.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Muslim mengatakan  bahwa sektor pertanian menjadi sektor yang mampu tumbuh positif ditengah lesu perekonomian namun demikian sektor pertanian selalu mendapatkan beberapa permasalahan dan tantangan diantaranya pemotongan anggaran mengakibatkan Kementan perlu melakukan refocusing dan realokasi anggaran sehingga rencana kerja mengutamakan kegiatan yang berdampak langsung pada peningkatan produksi di tingkat petani. 

Sekaligus bertujuan memberikan jaminan ketersediaan pangan bagi masyarakat secara umum."Kami mendukung  agar refocusing dapat menyentuh dan mengangkat pendapatan para petani melalui kegiatan yang bersifat padat karya. Kami juga mendorong agar kegiatan pengolahan hasil pertanian lebih ditingkatkan sehingga dapat memberikan nilai tambah sekaligus meningkatkan pendapatan para petani, "katanya.

Menanggapi Raker tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pada tahun 2020, sektor pertanian memberikan kontribusi positif secara nasional. Pada tahun 2021, Mentan meminta pihaknya terus melakukan  perbaikan dan penyempurnaan  upaya Kementan dalam memberikan intervensi dalam peningkatan produktivitas.

"Refocusing akan tetap pada peningkatan produktivitas , saya kira ini adalah bagian bagian yang kita orientasikan bersama. Pertanian sangat penting dan menjadi penyelamat ditengah turbelensi pandemi Covid-19 yang ada secara nasional sehingga ada atau tidaknya refocusing dan realokasi anggaran, produktivitas kita harus tetap jamin," kata Mentan.

Mentan Syahrul menambahkan fokus terhadap pemenuhan pangan bagi 270 juta penduduk diimplementasikan melalui program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas. 

Salah satu contoh kegiatan prioritas dalam rangka mewujudkan program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas adalah melalui peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai, serta pangan lokal termasuk mendukung Food Estate dengan target volume kegiatan sebagai berikut: a) peningkatan produksi padi seluas 2 juta ha, b) jagung 1 juta ha, c) kedelai 200 ribu ha dan d) pangan lokal 26.100 ha.  

"Peningkatan produksi juga dilakukan untuk komoditas pangan penting lainnya seperti cabai, bawang merah, daging dan gula, " tambahnya. 

Selain itu, Mentan juga menekankan bahwa tahun 2021 Kementan turut berupaya menekan angka kemiskinan sekaligus mensejahterakan petani melalui program padat karya. Padat karya juga menjadi kegiatan prioritas nasional dalam rangka mengentaskan pengangguran.

Program padat karya dapat menjadi solusi untuk mempertahankan ekonomi dasar di tingkat pedesaaan. Untuk itu, Mentan juga mengatakan akan berusaha meminta penambahan anggaran untuk  program padat karya ini sehingga selain mendapatkan marjin yang lebih baik dari on farm maupun off farm, petani juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya melalui program padat karya sesuai yang direncanakan Kementan.

"Hal ini secara serius saya catat da saya minta para eselon 1 Kementerian Pertanian dapat segera melakukan pengembangan pengembangan secara maksimal," tutur Mentan Syahrul.