Senin 08 Feb 2021 17:08 WIB

Sukabumi Maksimalkan Kelurahan Tangguh Bencana

Kelurahan tangguh bencana ini di dalamnya ada unsur pelibatan masyarakat

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Bencana longsor menerjang bangunan Pasar Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad (20/12). Dampaknya sebanyak empat bangunan di Pasar Parungkuda rusak yang lokasinya berada dekat aliran Sungai Cicatih.
Foto: istimewa
Bencana longsor menerjang bangunan Pasar Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Ahad (20/12). Dampaknya sebanyak empat bangunan di Pasar Parungkuda rusak yang lokasinya berada dekat aliran Sungai Cicatih.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus bencana alam di awal 2021 meningkat termasuk di Kota Sukabumi. Hal ini diantisipasi Pemkot Sukabumi dengan memperluas keberadaan kelurahan tangguh bencana.

Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat membuka rapat penguatan kerja sama dan kemitraan dalam penanggulangan bencana yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Senin (8/2). ''Kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi bencana dengan kolaborasi salah satunya optimalisasi Kelurahan Tangguh Bencana,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Selain wali kota, hadir Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani dan narasumber Pangarso Suryotomo Kasubdit Peran Masyarakat Kedeputian Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB. Fahmi menerangkan, saat ini sebagian besar daerah menghadapi dua jenis bencana yakni non-alam berupa pandemi Covid-19 dan kedua bencana alam karena musim hujan dan cuaca ekstrem.

Oleh karenanya pemda mempersiapkan diri sesuatu hal termasuk berhubungan kebencanaan. Kegiatan ini contohnya sebagai salah satu bagian untuk kolaborasikan berbagai potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga penanganan bencana bisa dilakukan secara terpadu dan terarah.

Fahmi menuturkan, di kelurahan tangguh bencana ini di dalamnya ada unsur pelibatan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Sehingga dalam antisipasi bencana perlu ada kesepahaman akan kewaspadaan yang menjadi kata kunci selain kebersamaan.

Saat ini Kelurahan tangguh bencana di kota baru 13 kelurahan dan diharapkan bertambah banyak. ''Kelurahan tangguh bencana jadi garda terdepan paling awal berhadapan menghadapi musibah,'' ujar Fahmi. Contoh kelurahan tangguh bencana yakni Kelurahan Benteng dan Cisarua.

Sebab kelurahan tangguh bencana kolaborasikan dan kapitalisasi potensi masyarakat sekitar dalam menghadapi bencana. Di mana pemda dalam hal ini BPBD secara aktif proses mitigasi dan evakuasi dan lainnya yang berhubungan dengan kebencanaan.

Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan, Sukabumi mewaspadai kerentananan tinggi bencana baik dari aspek geografis demografis, dan iklim beragam. ''Penguatan kelurahan tangguh bencana dengan peningkatan peran warga dalam mengurangi resiko bencana,'' kata dia.

Harapannya kata Zulkarnain, dengan adanya kelurahan tangguh bencana ada koordinasi antara SKPD dan kecamatan serta relawan bencana berbasis pengurangan resiko bencana. Targetnya semua elemen berkolaborasi dalam penanggulangan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement