REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat pekerja seni peran, hiburan dan penyiaran Amerika Serikat (SAG-AFTRA) sepakat melarang Donald Trump untuk bergabung lagi. Keputusan untuk memblokir Donald Trump disepakati dalam pertemuan virtual pengurus SAG-AFTRA.
Organisasi yang mewakili sekitar 160 ribu aktor, penyiar dan artis pertunjukan itu menilai Trump telah melanggar nilai-nilai dan integritas serikat pekerja, dengan menghasut kerusuhan pada 6 Januari di Capitol.
Mantan Presiden AS tersebut mendapat keanggotaan SAG-AFTRA dari cameo sebagai dirinya dalam banyak film Hollywood dan acara TV mulai dari Home Alone 2 hingga Sex and the City pada awal 1990-an.
"Mencegah Donald Trump bergabung kembali dengan SAG-AFTRA adalah sebuah langkah tepat. Lebih dari sebuah langkah simbolis," kata Presiden SAG-AFTRA Gabrielle Carteris dalam sebuah peryataan, seperti dilansir dari laman EW pada Senin (8/2).
"Ini adalah pernyataan yang meyakinkan bahwa mengancam atau menghasut untuk menyakiti sesama anggota tidak akan ditoleransi. Serangan terhadap seseorang adalah serangan terhadap semua," tegas Carteris.
Tak lama setelah kerusuhan masa pendukung Trump di Capitol, Carteris dan Direktur Eksekutif Nasional David White mengajukan dakwaan disipliner terhadap Trump. Mereka ingin agar nama Trump dihapus permanen dari keanggotan.
Sidang dijadwalkan pada 5 Februari 2021. Namun, sehari sebelum sidang disipliner digelar, Trump mengirim surat pengunduran diri dari keanggotaan SAG-AFTRA.
"Saya menulis surat hari ini sebagai respon agenda sidang Komite Disiplin yang bertujuan untuk mencabut keanggotaan saya. Siapa peduli!! Saya tidak ingin lagi dikaitkan dengan serikat ini. Oleh karena itu, lewat surat ini saya mengundurkan diri dari SAG-AFTRA," kata Trump dalam surat yang dikirimnya ke serikat pekerja.
Sebagai tanggapan, SAG-AFTRA hanya menjawab pengunduran diri Trump dengan ucapan: "Terima kasih".
Ikuti Whatsapp Channel Republika
