Senin 08 Feb 2021 15:15 WIB

Pangandaran Jadikan Sekolah Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Penggunaan sekolah untuk mencegah pasien Covid-19 lakukan isolasi mandiri di rumah.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penjaga sekolah melintas di salah satu ruang kelas yang kosong. Ilustrasi
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Penjaga sekolah melintas di salah satu ruang kelas yang kosong. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran mulai menyiapkan gedung-gedung sekolah untuk dijadikan tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 tanpa gejala. Penggunaan sekolah bertujuan mencegah pasien menjalani isolasi mandiri di rumah dan memicu klaster keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki mengatakan, saat ini setiap desa diminta menyiapkan gedung sekolah untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala. Nantinya, pasien tanpa gejala tak lagi dibolehkan menjalani isolasi di rumah.

"Jadi OTG ditampung di gedung sekolah yang ada di desa masing-masing. Lalu dibentuk satgas dan pengawasan di bawah satgas," kata dia, Senin (8/2).

Menurut dia, penggunaan gedung sekolah untuk menampung pasien tanpa gejala dimaksudkan agar pemantauan dapat dilakukan dengan maksimal. Sebab, selama ini masih banyak muncul kasus dari klaster keluarga.

Yani mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan persiapan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat isolasi terpusat. "Kan harus disosialisasikan dulu," kata dia.

Selain menggunakan sekolah sebagai tempat isolasi terpusat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran juga sedang menyiapkan ruangan isolasi di sejumlah puskesmas. Dari total 15 puskesmas yang ada di Kabupaten Pangandaran, terdapat sembilan puskesmas yang memiliki unit rawat inap.

Nantinya, di sembilan puskesmas itu, akan disiapkan masing-masing dua tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19. "Itu juga masih kita siapkan. Belum fungsional," kata Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement