Senin 08 Feb 2021 10:39 WIB

12 BUMN Bakal IPO, Rapsel Ali Dukung Erick Thohir

Langkah ini akan menjadikan BUMN tersebut perusahaan yang lebih profesional.

Anggota Komisi VI DPR, Muhammad Rapsel Ali.
Foto: Istimewa
Anggota Komisi VI DPR, Muhammad Rapsel Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Rancana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendivestasikan kepemilikan perusahaan pelat merah, anak, dan cucunya di pasar modal mendapat banyak sambutan positif. Tak terkecuali dari anggota Komisi VI DPR, Muhammad Rapsel Ali.

Politisi Partai Nasdem tersebut mengatakan, dengan perusahaan BUMN melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO), mereka tentu akan menjadi perusahaan yang lebih profesional. Rapsel juga meyakini, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuat struktur keuangan BUMN lebih baik.

“Kredibilitas perusahaan BUMN yang dilepas tersebut akan meningkat dan pastinya bisa lebih profesional, karena dengan berada di bursa itu pasti akan lebih profesional. Ini juga akan menjaga transparansi dan good governance,” kata Rapsel melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (7/2).

Ada delapan hingga 12 perusahaan BUMN yang diklaim siap menawarkan saham perdana ke publik hingga 2023 mendatang. Menurut Rapel, ini tentu akan membuka ruang baru dalam berinvestasi. Dengan begitu, semakin banyak pilihan bagi investor Indonesia untuk membeli saham.

Selain itu, rencana IPO yang dilakukan dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun ke depan ini akan menarik minat investor asing untuk semakin melirik bursa saham Indonesia. “Selain investor lokal, investor asing pun bakal berburu saham-saham BUMN ini,” ujarnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan bahwa perusahaan yang akan go public ini adalah perusahaan-perusahaan sehat serta menjanjikan dari segi bisnis. Termasuk beberapa yang memiliki strategi jangka panjang dalam pengembangan EV battery serta teknologi digital.

Dengan pengawasan perusahaan akan jauh lebih baik, Rapsel optimistis BUMN ini akan semakin berkembang. Apalagi, pada saat bersamaan, sebagai perusahaan publik yang dipagari UU Pasar Modal serta aturan lainnya, mereka akan jauh dari intervensi politik. 

“Jadi ini langkah yang sangat bagus yang harus didukung bersama. BUMN akan lebih profesional dan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga akan semakin menarik karena pasti akan ada beberapa pemain baru,” kata anggota DPR dari daerah pemilih Sulsel 1 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement