Senin 08 Feb 2021 10:09 WIB

Pink Front, Kelompok Anti-Netanyahu Demo Rutin di Israel

Pink Front jadi gerakan yang menuntut PM Israel Benjamin Netanyahu mundur

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Foto: AP/Yonatan Sindel/Pool Flash 90
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekelompok pengunjuk rasa berpakaian pink sedang bersiap untuk bergabung dengan demonstrasi mingguan di Yerusalem pada Sabtu (6/2). Mereka akan bergabung di luar kediaman resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menuntutnya mundur.

Kelompok itu menyebut diri mereka "The Pink Front" dan berpartisipasi dalam protes anti-Netanyahu yang diadakan di seluruh negeri setiap Sabtu. Protes ini menarik ribuan orang yang menyerukan agar pemimpin terlama Israel itu mundur karena tuduhan korupsi, yang telah dibantahnya.

Baca Juga

Banyak anggota Pink Front adalah seniman dan pemain pertunjukan, sebuah komunitas yang terkena dampak penguncian virus corona. Kelompok itu memiliki beberapa ribu pendukung di Facebook.

Dengan penutupan teater, demonstrasi menjadi tempat pertunjukan jalanan. Mereka berkostum sentuhan bandana merah muda, bendera, dan kemeja, membuat warna baru bagi kelompok lain mengenakan pakaian hitam. Demonstrasi dimulai dengan damai tetapi sering berakhir dengan polisi bergerak untuk menangkap pengunjuk rasa yang menolak untuk bubar.

Anggota grup Pink Front menyatakan, mewakili cinta, optimisme, dan kepemimpinan perempuan. Perancang set dan kostum serta anggota Pink Front yang membuat beberapa pakaian pengunjuk rasa, Karin Brauner mengabaikan kritik dari Netanyahu yang mencari masa jabatan keenam dalam pemilihan 23 Maret. Netanyahu menyebut para pengunjuk rasa sebagai anarkis.

“Dengan optimisme dan kinerja yang cerdas, kita bisa memberikan pengaruh yang besar, karena mereka yang tidak setuju akan kita bikin mereka mendengarkan,” ujar Brauner.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement