Senin 08 Feb 2021 06:42 WIB

PT Semen Indonesia Buat Gerakan Penyelamatan Lingkungan

Gerakan tersebut dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Kawasan reklamasi eks tambang kapur lingkungan pabrik Semen Indonesia di Tuban, yang kini menjadi Taman Arboretum sekaligus wahana wisata edukasi yang asri. Upaya PT Semen Indonesia menerapkan praktik penambangan yang ramah lingkungn dan menjaga keseimbangan ekosistem dan keberadaan air bawah tanah ini meraih Penghargaan ASEAN Mineral Awards 2019.
Foto: Dok Istimewa
Kawasan reklamasi eks tambang kapur lingkungan pabrik Semen Indonesia di Tuban, yang kini menjadi Taman Arboretum sekaligus wahana wisata edukasi yang asri. Upaya PT Semen Indonesia menerapkan praktik penambangan yang ramah lingkungn dan menjaga keseimbangan ekosistem dan keberadaan air bawah tanah ini meraih Penghargaan ASEAN Mineral Awards 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Semen Indonesia Tbk (SIG) membuat gerakan penyelamatan lingkungan bertajuk #MulaiBerubahDariRumah. Gerakan tersebut merupakan bagian dari perayaan 8 tahun transformasi perusahaan. Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso mengatakan, gerakan itu dirancang agar bisa dilakukan dari rumah. Mengingat pemerintah masih memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi.

“SIG ikut ambil peran membuat gerakan tentang lingkungan, keberlanjutan dan pemberdayaan yang mungkin banyak tertunda karena pandemi. Kami ingin melibatkan komunitas dan masyarakat yang selama ini juga peduli dan cukup dimulai dari rumah,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (8/2).

Gerakan tersebut, lanjutnya, dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas. Caranya, buat foto atau video yang disertai cerita perubahan yang mereka lakukan untuk lingkungan.

Foto atau video dan cerita itu kemudian diunggah di Instagram sesuai misi perubahan yang telah ditentukan. Hendi mengatakan, perubahan yang dilakukan tidak perlu berskala besar. Langkah kecil yang bisa dilakukan di rumah sudah cukup mengikuti gerakan ini, karena tujuannya membangun kesadaran tentang lingkungan hidup dan semangat berkelanjutan.

“Kebaikan itu menular dan perubahan tidak boleh berujung. Melalui gerakan ini, hanya dari rumah, Bumi bisa terselamatkan dan kesejahteraan masyarakat sekitar dapat terbantu,” tuturnya. 

Di Indonesia sendiri, kata dia, sebenarnya banyak komunitas yang sudah bergerak ke arah tersebut. Ada komunitas Zero Waste yang mencanangkan gaya hidup ramah lingkungan seperti diet kantong plastik. Ada pula gerakan Lyfe With Less yang mengajak masyarakat bergaya hidup minimalis dengan decluttering.

Terdapat juga komunitas yang mengolah sampah menjadi kompos, komunitas yang mengajak orang untuk tie die baju lama, hingga gerakan sosial Beli di Tetangga yang memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hanya saja, banyak dari gerakan ini terhambat seiring pandemi Covid-19 yang merebak. 

"Tapi, toh Bumi tak bisa menunggu lagi. Kerusakan di planet biru ini sudah semakin parah. Sementara kebutuhan mendorong kesejahteraan yang setara juga semakin mendesak. Jadi SIG tergerak untuk menginisiasi gerakan peduli lingkungan," jelas Hendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement