Ahad 07 Feb 2021 20:58 WIB

Studi Baru: Penularan Covid-19 Rendah pada Permukaan Benda

Risiko tertular Covid-19 akibat menyentuh permukaan benda terkontaminasi rendah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nora Azizah
Risiko tertular Covid-19 akibat menyentuh permukaan benda terkontaminasi rendah (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Risiko tertular Covid-19 akibat menyentuh permukaan benda terkontaminasi rendah (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Ada kabar baik dalam hasil studi yang dilakukan para ilmuwan dari Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology (Eawag). Mereka menemukan, risiko tertular Covid-19 akibat menyentuh permukaan yang terkontaminasi sangat rendah.

Eawag mendapati penularan akibat sentuhan pada permukaan benda terkontaminasi hanya terjadi dalam lima dari 10 ribu kasus Covid-19. Studi tersebut menganalisis 350 sampel yang diambil dari permukaan yang sering disentuh dalam kehidupan sehari-hari, seperti gagang pintu masuk bisnis, keypad ATM (anjungan tunai mandiri), dan tombol lampu lalu lintas.

Baca Juga

Studi Eawag menunjukkan bahwa 29 dari permukaan yang diteliti memiliki jejak virus korona baru. Tetapi para peneliti menyimpulkan konsentrasi virus sangat rendah.

"Sehingga risiko infeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi diperkirakan rendah," tulis hasil penelitian itu dilansir dari kantor berita Xinhua pada Sabtu (6/2).

Para ilmuwan menyimpulkan, permukaan yang sering disentuh mungkin memainkan peran minimal dalam penularan virus di masyarakat. Namun, para ilmuwan juga mengatakan, ini mungkin tidak berlaku untuk benda seperti meja dan piring, di mana orang mungkin lebih mudah batuk atau bersin.

"Perhatian dan lakukan tindakan seperti desinfeksi tangan, mungkin masih diperlukan," lanjut hasil penelitian itu.

Selain itu, Eawag mendapati bahwa desinfeksi permukaan kurang efektif dalam menghilangkan kuman dan virus. Eawag menyarankan proses pembersihan dilakukan dengan desinfeksi tangan."Ini secara substansial mengurangi risiko infeksi,". Rizky Surya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement