Ahad 07 Feb 2021 14:55 WIB

Ekonomi Jabar Terkontraksi, Tapi Menunjukkan Tren Positif

Ekonomi Jabar triwulan IV-2020 terlihat mengalami pertumbuhan sebesar 0,22 persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pekerja menjemur tepung tapioka berbahan dasar singkong di Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. BPS mencatat pada 2020 perekonomian Jabar sempat kontraksi namun menunjukkan tren positif pada triwulan keempat.
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Pekerja menjemur tepung tapioka berbahan dasar singkong di Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. BPS mencatat pada 2020 perekonomian Jabar sempat kontraksi namun menunjukkan tren positif pada triwulan keempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) menyebutkan pertumbuhan ekonomi (PDRB) Jabar pada tahun 2020 terdampak pandemi Covid-19, di mana pertumbuhan tercatat negatif. Menurut Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah, ekonomi Jabar tahun 2020 terkontraksi 2,44 persen atau menurun dibanding tahun 2019 yang mencapai sebesar 5,07 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Jabar pada tahun 2020 tercatat minus 2,44 persen. Namun pada triwulan IV 2020 sudah menunjukan adanya tren positif,” ujarnya akhir pekan ini.

Baca Juga

Menurut Dyah, ekonomi Jabar pada triwulan IV-2020 terlihat mengalami pertumbuhan sebesar 0,22 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).

Dari sisi produksi, kata dia, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 15,84 persen. Adapun dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Konsumsi Pemerintah sebesar 45,96 persen.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan terendah dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar -18,38 persen," katanya

Dyah menyebutkan lapangan usaha informasi dan komunikasi masih memberikan andil pertumbuhan positif bagi Jabar.

BPS Jabar mencatat ada lima kategori lapangan usaha yang mampu tumbuh positif disaat pandemi Covid-19, yaitu lapangan usaha Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 34,64 persen. Diikuti Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang tumbuh sebesar 10,80 persen.

Kemudian, kata dia, Jasa Pendidikan tumbuh sebesar 6,69 persen, Real Estate tumbuh sebesar 1,92 persen dan  Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh sebesar 1,15 persen. “Tumbuhnya ekonomi digital Jabar hingga meningkat 40 persen, menjadikan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Jabar tahun 2020," katanya.

Jabar sendiri memiliki tujuh potensi ekonomi baru pasca-Covid-19, yaitu: (1) meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok; (2) swasembada pangan; (3) swasembada teknologi; (4) mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan; (5) digital ekonomi; (6) penerapan ekonomi berkelanjutan; dan (7) pariwisata lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement