Ahad 07 Feb 2021 07:57 WIB

Fonseca Bangga, Roma Tunjukkan Dominasi di Markas Juventus

Skuat Roma mampu memaksa Juventus lebih banyak berada di pertahanan sendiri.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Bintang Juventus Cristiano Ronaldo (kiri) dihalangi pemain AS Roma, Gonzalo Villar, dalam laga lanjutan Serie A Liga Italia, Ahad (7/2) dini hari WIB.
Foto: EPA/ALESSANDRO DI MARCO.
Bintang Juventus Cristiano Ronaldo (kiri) dihalangi pemain AS Roma, Gonzalo Villar, dalam laga lanjutan Serie A Liga Italia, Ahad (7/2) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca mengevaluasi kinerja timnya di markas Juventus. Roma baru saja bertandang ke Stadion Allianz, Turin, pada giornata ke-21 Serie A.

Dalam duel yang berlangsung pada Ahad (7/2) dini hari WIB itu, kubu tamu kalah 0-2. Fonseca melihat Bryan Cristante dan rekan-rekan menunjukkan keberanian di kandang raksasa sekaligus juara bertahan.

Baca Juga

"Jika anda melihat statistik, kami memiliki lebih banyak tembakan, tendangan sudut, penguasaan bola. Kami memiliki jumlah umpan yang lebih banyak, tapi Juve mencetak gol," ujar eks arsitek Shakhtar Donetsk ini kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Awak I Lupi beberapa kali memasuki area pertahanan Bianconeri. Namun selalu gagal menuntaskan peluang.

Secara keseluruhan, Fonseca senang dengan mentalitas para penggawa La Magica. Menurutnya, skuat ibu kota mampu memaksa Juventus lebih banyak berada di pertahanan sendiri.

"Dalam sepakbola tidak ada yang namanya kemenangan moral, tetapi saya bangga dengan para pemain. Mereka menunjukkan keberanian, karakter yang hebat di sini. Itu memberi saya keyakinan untuk masa depan," tutur allenatore 47 tahun ini.

Di lain pihak, pelatih tuan rumah, Andrea Pirlo mengakui timnya sudah merencanakan bakal memakai strategi bertahan, dan merancang serangan balik. Pendekatan tersebut mampu diterapkan dengan baik oleh Leonardo Bonucci cs.

Pirlo merasa tidak mudah tampil agresif dengan garis pertahanan tinggi ketika berduel kontra tim seperti Roma. Kemudian ia juga ingin mencari suasana berbeda dari setiap pertandingan.

Bagi tim tamu, kekalahan ini membuat posisi di klasemen sedikit berubah. Anak asuh Fonseca turun ke tangga keempat tabel klasifika.

Tempat mereka diambil Juventus. Masih banyak waktu berbenah.

Kompetisi menyisakan 17 pertandingan lagi. Target realistis Roma adalah bermain di Liga Champions musim depan.

Ada dua cara yang bisa ditempuh skuat ibu kota demi merealisasikan asa tersebut. Pertama, minimal mereka finis di posisi keempat klasemen akhir Serie A musim. Berikutnya, Giallorossi menjadi juara Liga Europa edisi terkini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement