Ahad 07 Feb 2021 07:23 WIB

Pirlo Akui Juventus Rencanakan Strategi Bertahan

Juventus bermain lebih banyak menunggu bertahan lalu melakukan serangan balik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Didi Purwadi
Pelatih Juventus Andrea Pirlo
Foto: EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Pelatih Juventus Andrea Pirlo

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus mampu meraih kemenangan dalam grande partita di Serie A kontra AS Roma. Juve unggul dua gol tanpa balas di Stadion Allianz, Turin, Ahad (7/2) dini hari WIB.

Gol-gol tuan rumah dicetak oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-13. Serta gol bunuh diri bek I Lupi, Roger Ibanez, pada pertengahan babak kedua.

Hasil positif di Allianz Stadium membuat Juve naik ke posisi ketiga klasemen sementara Serie A. Dengan mengantongi 42 poin, pasukan hitam putih unggul dua angka atas Roma di tangga keempat.

Meski menang dengan skor meyakinkan, si Nyonya Tua terlihat lebih banyak menunggu bertahan. Pelatih Andrea Pirlo menegaskan itu bagian dari rencana mereka.

''Kami telah mempersiapkan pertandingan seperti ini. Kami tahu Roma memainkan sepak bola yang bagus, jadi kami bersiap untuk bertahan, dan kemudian melakukan serangan balik," kata Pirlo, kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Sebelumnya arsitek Giallorossi, Paulo Fonseca mengatakan, timnya 'memaksa' Bianconeri lebih banyak berada di pertahanan sendiri. Borja Mayoral dan rekan-rekan beberapa kali menembus kotak penalti Juventus, namun tak berbuah hasil.

Pirlo memuji kinerja pemainnya. Tentang bagaimana Giorgio Chiellini cs mampu menerjemahkan pendekatan yang ia rencanakan.

"Kami telah menemukan antusiasme. Lebih solid. Pendekatan defensif kami, lebih ditentukan sekarang, karena kami belajar dari kesalahan di masa lalu," ujar allenatore 41 tahun itu.

Ini musim pertama Pirlo berkarier di dunia kepelatihan. Ia telah melewati beberapa pertandingan.

Perlahan tapi pasti, mantan gelandang tim nasional Italia terus mendapat pelajaran berharga. Kesimpulan awal yang ia temukan adalah, setiap partai tidak memiliki kesamaan.

Terutama di liga yang sangat taktik seperti Italia. "Jadi anda perlu variasi dan alternatif yang berbeda. Jika tidak demikian, maka lawan bisa membaca permainan anda, dengan mudah," tutur Pirlo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement