Sabtu 06 Feb 2021 21:50 WIB

Polres Amankan Penyebab Banjir Merah Pekalongan

Sejauh ini tidak ditemukan unsur kesengajaan sebabkan air banjir merah pekat.

Pedagang bakso berjalan di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Pedagang bakso berjalan di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kepolisian Resor Pekalongan Kota, Jawa Tengah, mengamankan pembungkus sisa obat batik yang menyebabkan air banjir berwarna merah. Banjir merah pekat menggenangi permukiman warga di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Sabtu (6/2).

Kepala Polres Pekalongan Kota, AKBP Mochammad Irwan Susanto,  mengatakan air banjir yang berwana merah pekat tersebut karena obat batik yang dibungkus dalam plastik sobek dan terbawa air banjir.

Baca Juga

"Air genangan banjir itu disebabkan karena ada obat batik berwarna merah berasal dari industri rumah batik yang hanyut terbawa banjir. Kemudian, plastik pembungkus obat batik itu sobek sehingga menyebabkan air banjir di wilayah itu ikut berwarna merah," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Polsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki Budisantosa mengatakan obat batik yang dibungkus dalam plastik itu disimpan di tempat produksi batik. Namun tidak diketahui jika obat batik itu hanyut terbawa air banjir.

"Juragan (pemilik) batik kebetulan tidak mengecek tempat produksi batik karena banjir dan memang tidak ada aktivitas membatik. Obat batik itu ada yang hanyut," katanya.

Menurut dia, polisi sudah mengamankan barang bukti sisa obat batik yang hanyut itu, yaitu sekitar 1 kilo gram.

Sementara ini, kata dia, polsek belum menemukan bukti adanya unsur kesengajaan maupun orang yang sengaja mencecerkan obat batik warna merah ke genangan banjir. "Sementara informasi yang kami dapatkan seperti itu. Kami juga masih melakukan pemeriksaan terhadap warga yang menemukan obat batik yang hanyut itu maupun lurah setempat sebagai saksi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement