Sabtu 06 Feb 2021 15:28 WIB

Dukung Inovasi IKM, Kemenperin Gelar IGDS

Selain hadiah, pemenang IGDS dapat menimba pengalaman pengembangan kreativitas.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. Kemenperin kembali menginisiasi penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. Kemenperin kembali menginisiasi penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS). Ajang ini sebagai wujud apresiasi pemerintah kepada para desainer dan industri dalam negeri yang telah mengembangkan produknya hingga pasar mancanegara.

Melalui penghargaan yang digelar setiap tahun sejak 2001 itu, berbagai produk kreasi baru berhasil dijaring. "Setiap desainer produk bersaing tak hanya menciptakan produk modern tetapi juga berkualitas, sehingga siap dipasarkan di pasar domestik dan internasional," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (5/2).

Baca Juga

Para pemenang IGDS setiap tahunnya tidak hanya berhak mendapatkan hadiah uang tunai dan piagam, tapi juga berkesempatan menimba pengalaman berguna bagi pengembangan kreativitas. Misalnya, Kemenperin mengikutsertakan pemenang IGDS 2019 pada kontes Golden Pin Design Award 2020 di Taiwan.

Para peserta pun mendapat keistimewaan langsung tembus pada seleksi tahap kedua di kontes desain internasional tersebut yang merupakan hasil kerja sama Kemenperin dengan Taiwan Design Research Institute (TDRI).

Pada gelaran IGDS 2020, Luxium Lamp buatan duo Santi Alaysius dan Hamphrey Tedja meraih juara ketiga kategori Design Product untuk kelompok furnitur dan perabot rumah. Luxium Lamp adalah lampu modern berjenis light emitting diode (LED) yang menghasilkan cahaya lembut dan bisa diatur melalui kepala lampunya.

"Desainnya inovatif, produksinya bagus, dan menghadirkan inovasi dengan teknologi baru," kata Ketua Umum Himpunan Desain Interior Indonesia sekaligus Juri IGDS 2020 Rohadi.

Menurutnya, cara kerja lampu ini juga cenderung berbeda dengan lampu pada umumnya. Lampu LED Luxium ditempatkan pada dasar, bukan digantung atau di atas gagangnya.

Cahaya lampu yang mengarah ke atas dipantulkan melalui kepala lampu sehingga menimbulkan bayangan yang sedikit berbelok. Terang cahayanya pun mudah diatur sesuai kebutuhan pengguna. 

Selain itu, kepala lampu Luxium didesain memantulkan cahaya ke banyak arah, sehingga dapat memengaruhi suasana pada ruangan. Bahkan, bentuk Luxium yang geometris, ikonik, dan sederhana cocok dengan selera anak muda.

Dewan Juri IGDS 2020 juga menilai Luxium Lamp yang diproduksi oleh PT Matahari Alka ini cukup solutif dengan fitur pengaturan sentuh pada lampu. Dengan begitu, memudahkan pemakaian dan menghemat energi. 

Lampu ini dibuat dalam dua ukuran, yakni untuk lampu lantai dan lampu meja. Penerang muktahir ini dibanderol seharga Rp 6 juta saat pameran IGDS 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement