Sabtu 06 Feb 2021 12:37 WIB

Nasdem: Moeldoko tak Masuk Daftar Capres 2024

Ketua DPP Nasdem mengatakan partainya tak mendukung pencapresan Moeldoko pada 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar / Red: Ratna Puspita
Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan (kiri)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan mengatakan partainya tak mendukung pencapresan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pada pemilihan umum (pemilu) 2024. Bahkan, nama Moeldoko tak masuk daftar bakal calon yang akan diusung Nasdem.

"Masih jauh lah berpikir tentang siapa calon presiden, itu satu. Kemudian, terus terang saja saya katakan, Pak Moeldoko belum masuk di dalam list Nasdem," ujar Zulfan dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (6/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, Nasdem sudah memiliki daftar nama yang akan berpotensi diusung pada Pilpres 2024. Nama-nama tersebut akan disaring dalam konvensi yang akan digelar berikutnya.

Di samping itu, ia mengatakan, pelaksanaan Pilpres 2024 masih lama. Kewenangan untuk menunjuk capres juga perlu mendapat persetujuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

 

"Semuanya harus melalui konvensi, kalau dia berhasil menang di sana ya silakan siapa saja akan kita dukung, itu prinsipnya itu dulu," ujar Zulfan.

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut telah didukung oleh Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk pencapresan pada 2024. Informasi tersebut didapatkan dari kader partai yang disebut bertemu dengan Moeldoko.

Awalnya, ia mengatakan, ada pihak yang menelepon kader Demokrat untuk melakukan pertemuan. Ia mengatakan, pertemuannya terjadi di sebuah hotel, tetapi yang datang hanya segelintir orang saja.

"Dari kader kami, di situ (pertemuan) Pak Moel cerita bahwa dia memang mau maju di 2024 dan sudah didukung oleh PKB dan didukung oleh Nasdem," ujar Andi.

Setelah diklaim mendapatkan dua dukungan partai tersebut, Moeldoko disebut masih membutuhkan Demokrat. Dari situ timbul wacana untuk menjadi ketua umum partai lewat kongres luar biasa (KLB).

"Butuh Demokrat dia (Moeldoko), siap menjadi ketua umum melalui kongres luar biasa dan sudah di-planning untuk 300 lebih suara," ujar Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement