Sabtu 06 Feb 2021 12:12 WIB

SBY Merasa Kehilangan Atas Kepergian Prof Firmanzah

Menurut SBY, almarhum berpaham ekonomi yang berkeadilan dan politik yang berkeadaban.

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Paramadina dan eks staf khusus presiden bidang ekonomi periode 2012-2014, Prof Firmanzah wafat karena penyakit vertigo kambuh pada Sabtu (6/2). Almarhum rencananya dimakamkan di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selepas shalat Zuhur.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun turut kehilangan atas kepergian Firmanzah. "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan salah satu tokoh muda sekaligus Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah, Ph.D. Saya mengenal kepribadian dan pemikiran almarhum ketika bertugas di lembaga kepresidenan sebagai Staf Khusus Presiden bidang ekonomi. *SBY*," kata SBY lewatn akun Twitter @SBYudhoyono

Menurut SBY, almarhum adalah sosok muda yang punya idealisme tinggi dan selalu berpikir positif. "Berpaham ekonomi yang berkeadilan dan politik yang berkeadaban. Saya tahu passion-nya pada bidang political economy dan pendidikan. Berpikirnya clear, bicaranya runtut dan kuat dalam substansi. *SBY*," ujar pendiri Partai Demokrat tersebut.

Dia pun kerap berdiskusi dengan Prof Firmanzah dan para staf khusus presiden lainnya ketika beradad di Istana. "Dalam forum itu saya dapatkan banyak hal, termasuk isu dan berita yang tidak menyenangkan untuk didengar. Justru pandangan dan saran itu sangat berguna dalam pengambilan keputusan dan kebijakan saya. Selamat jalan Fiz. *SBY*' kata SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement