Jumat 05 Feb 2021 22:36 WIB

Sapuhi Minta Anggotanya Pantau Kebijakan Saudi

Dengan adanya penangguhan ini berharap ada pola umrah di masa pandemi.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sapuhi Minta Anggotanya Pantau Kebijakan Saudi (ilustrasi).
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Sapuhi Minta Anggotanya Pantau Kebijakan Saudi (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Sarikat Penyelenggara Haji Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) mengajak anggotanya untuk mengikuti perembangan umrah di masa pandemi. Ajakan ini setelah Arab Saudi menutup akses masuk 20 negara termasuk Indonesia. 

"Kami mengedukasi teman-teman travel untuk senantiasa mengikuti perkembangan terbaru dari Pemerintah Saudia," kata Sekjen Sapuhi Ihsan Fauzi Rahman saat dihubungi, Kamis (4/2).

Ihsan mengatakan, KJRI Jeddah telah menyampaikan imbaun agar PPIU untuk terus memantau pemberitaan kebijakan Arab Saudi melalui sumber resmi Pemerintah Arab Saudi, atau mengikuti perkembangan melalui media sosial KJRI Jeddah.

Ihsan menyampaikan, berdasrkan data KJRI Jeddah sejak 4 Oktober 2020 hingga 30 Jnuar disampaikan SPA ada 7.5 juta jama'ah yang sudah menunaikan Ibadah Umrah. Dengan adanya penangguhan ini berharap ada pola umrah di masa pandemi yang diterapkan Arab Saudi.

"Semoga ditentukan yang terbaik untuk pengaturan Umrah pasca keluarnya ketentuan Saudi menutup 20 negara termasuk Indonesia," katanya.

Untuk itu ia menyarankan semua PPIU senantiasa update dan menunggu kebijakan lanjutan dari Pemerintah Saudia terkait penyelenggaraan umrah Indonesia.

Sebelumnya Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi mengatakan, kebijakan Arab Saudi mepenutupan akses masuk terhadap 20 negara ini perlu disadari bahwa kondisi pandemi ini tidak bisa diatur oleh manusia. 

"Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang menunjukkan kekuasaannya bahwa Allah penguasa tunggal di alam semesta ini yang mengatur semua sesuai dengan sunnatullah yang telah ditetapkan di lauh al-mahfudz," kata Syam saat dihubungi, Rabu (3/2).

Syam mengatakan, pada kondi saat ini sebagai manusia hanya bisa ikhtiar dan semua Allah SWT yang menentukannya. Sebagaimanusi mesti menerima apa yang telah menjadi ketetapan Allah SWT terhadap keadaan dunia.

"Apapun yang kita lakukan harus mengutamakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di atas segala-galanya," ujarnya.

Syam menuturkan, apabila kita sudah menyadari apa yang terjadi saat ini, maka Allah akan memberikan hidayah  ridho dan rahmat-Nya yang sangat luar biasa. Untuk itu dalam kondisi apapun harus tetap bersyukur dan terus meningkatkan keiman kepada Allah SWT.

Syam mengatakan, melihat keadaan sekarang ini di mana umrah haji belum diselenggarakan secara normal, pihaknya sebagai manusi yang diberi amanah usaha di bidang haji umrah hanya pasrah. Pasca pandemi Covid-19 Pemerintah Arab Saudi berkali-kali menutup akses masuk sehingga haji dan umrah tak dapat diselenggarakan secara normal.

"Aturan yang telah dibuat menunda-nunda keberangkatan haji sejak tahun 1441 dan sekarang masuk di 1442 Hijriah hanya bisa mengucap Allah pencipta kesuciannya, Allah pencipta kebesarannya segala sesuatunya hanya milik Allah tiada daya upaya dan kekuatan selain dari pertolongan Allah," katanya.

Syam mengatakan, sebagai manusia hanya bisa iktiar sesuai porsinya masing-masing dan semuanya Allah menentukan sesuai kehendaknya. Dalam kondisi saat ini semua harus sabar tawadu, dan bertafakur kepada Allah SWT.

"Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masa pandemi ini waktunya kita untuk mendekatkan diri kepada Allah," katanya.

Kata dia, jika semua sabar, tawadhu dan merenungkan apa yang telah dilakukan selama ini, mak Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik. Sehingga nanti semua akan kembali menjadi normal. "Pasti kita akan diberikan jalan yang terbaik sesuai dengan ridho dan rahmat Allah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement