REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Khalifah Dinasti Umayyah di Damaskus, Marwan bin Muhammad bin Marwan bin al-Hakam adalah khalifah Dinasti Umayyah yang terakhir di negara bagian Umayyah dengan ibukota Damaskus.
Ibnu Asakir dalam kitabnya berjudul "Tarikh Damaskus", menjelaskan bahwa khalifah Marwan mengambil alih kekhalifahan pada 127 Hijriyah, setelah wafatnya Al-Walid bin Yazid dan Yazid bin Al-Walid, seusai Ibrahim bin Yazid bin Abdul Malik digulingkan.
Khalifah Marwan bin Muhammad dikenal dengan sebutan Marwan al-Ja'di karena punya hubungan dengan Ja'ad bin Dirham. Dia lahir pada tahun 70 atau tahun kedua Hijrah. Wajahnya berkulit putih, berjanggut lebat, berbadan besar, dan memiliki wibawa serta dikenal memiliki keberanian dan licik.
Khalifah Marwan juga memiliki kemampuan dalam hal kesusastraan, dan retorika. Dia punya peran besar dalam menghadapi kelompok Khawarij. Hidupnya berlangsung selama 62 tahun.
Jatuhnya Dinasti Umayyah dalam sejarah Damaskus karena pada masa pimpinan Marwan bin Muhammad dipenuhi gejolak dan perselisihan. Bahkan ini berlanjut setelah jatuhnya Dinasti Umayyah. Saat itu kekuatan dari kelompok Abbasiyah meningkat.
Kondisi ini membuat khalifah Marwan menangkap dan membantai kelompok Abbasiyah ketika itu. Lalu Abu al-Abbas al-Saffah mengambi alih gerakan (yang membentuk Dinasti Abbasiyah) yang berpindah ke Kufah dan menguasai Irak dan Khurasan. Sampai kemudian, pasukan dari Abu al-Abbas al-Saffah dan pasukan Khalifah Marwan berkumpul di antara Mosul dan Arbil di sungai yang disebut Zab.
Khalifah Marwan kalah dalam pertempuran itu dan melarikan diri ke beberapa tempat. Dia pun meninggal di tangan Dinasti Abbasiyah di Mesir. Itulah akhir dari kekhalifahan Umayyah dan kebangkitan Dinasti Abbasiyah.
Sumber: Mawdoo3
Ikuti Whatsapp Channel Republika
