Jumat 05 Feb 2021 19:16 WIB

RSUD Slamet Berduka, Nakes Terpapar Covid-19 Meninggal Dunia

Di Garut dilaporkan masih ada puluhan nakes dalam status aktif Covid-19. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah orang melakukan penghormatan terakhir kepada nakes yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021).
Foto: Istimewa
Sejumlah orang melakukan penghormatan terakhir kepada nakes yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut dilaporkan meninggal dunia, Jumat (5/2). Nakes itu merupakan pasien Covid-19.

Nakes tersebut meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut. “Iya, tadi (nakes positif Covid-19) meninggal,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani.

Humas RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Cecep Ridwan, mengatakan nakes laki-laki berusia 36 tahun itu meninggal dunia pada Jumat, sekitar pukul 13.18 WIB. Menurut dia, nakes tersebut telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak 19 Januari lalu. “Istrinya juga sama nakes, dan dirawat di sini,” ujarnya.

Menurut Cecep, dalam beberapa hari terakhir kondisi nakes laki-laki itu terus menurun. Bahkan sempat dibawa ke ruang ICU. Hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia. “Kami bersedih dengan meninggalnya rekan nakes kami. Apalagi ini jadi kasus nakes pertama di RSUD dr Slamet Garut yang meninggal akibat Covid-19,” ujar dia.

 

Cecep berharap tidak ada lagi kasus yang meninggal akibat Covid-19. Menurut Leli, hingga kini sudah ada sekitar 500 nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Garut. Dua di antaranya disebut meninggal dunia. “Yang masih aktif (Covid-19) sekitar 40 kasus,” kata Leli.

Leli mengatakan, Dinkes Kabupaten Garut melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi adanya nakes yang terpapar Covid-19. Seperti menerapkan secara ketat protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat kerja. Ia meminta prokes tetap dijaga di luar lingkungan kerja untuk meminimalkan potensi terpapar Covid-19. “Mungkin di tempat kerja jaga (prokes), tapi tak tahu di luar tempat kerja,” ujar Leli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement