Jumat 05 Feb 2021 18:04 WIB

Arab Saudi Telah Pulangkan 700 Ribu Jamaah Umroh

Arab Saudi memulangankan dengan aman 700.000 jamaah umroh setelah wabah Covid-19

Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.
Foto: saudigazette
Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH - Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, DrMuhammad Saleh Benten mengatakan pada hari Kamis (4/2) bahwa Arab Saudi telah memfasilitasi pemulangan secara aman kepada 700.000 jamaah asing yang berada di Makkah dan Madinah selama wabah pandemi virus Corona pada awal 2020.

"Ada lebih dari 600.000 jamaah umroh di Makkah dan lebih dari 100.000 jemaah di Madinah ketika pandemi meletus, yang mengarah pada penutupan Dua Masjid Suci," katanya seperti dilansir Saudigazette.com.

Hal itu diungkapkan Benten dalam pidatonya pada sesi bertema “Kisah Sukses Kerajaan dalam menangani pandemi virus Corona dan dampaknya terhadap Perjalanan Haji dan Umrah” di Forum Ilmiah ke-20 untuk Penelitian Haji, Umroh, dan Kunjungan.

Forum bertemakan “Meningkatkan Pengalaman Perjalanan Tamu Tuhan” ini diselenggarakan oleh Universitas Umm Al-Qura.

 

Benten mengatakan bahwa Arab Saudi mampu mengatasi pandemi karena mengerahkan semua energi dan kemampuannya untuk melayani Islam dan Muslim dan semua orang yang ingin datang ke Kerajaan, berterima kasih kepada Tuhan, dan kemudian itu dilakukan atas upaya besar yang dilakukan oleh semua instansi pemerintah dan swasta.

Berbicara tentang musim haji, dia mengatakan kementerian, bekerja sama dengan pihak berwenang terkait, telah menyusun rencana implementasi yang dikodifikasi untuk kinerja haji selama musim haji terakhir dengan pengaturan manajemen keramaian yang cermat dan menjaga keselamatan jamaah.

“Studi yang dilakukan oleh kementerian, bekerja sama dengan otoritas terkait, selama musim haji yang luar biasa, memberi kami kesempatan besar untuk mendapatkan analisis akurat dari fase Haji dan Umroh dan peran masing-masing lembaga yang membantu kami mengatur dan mengelola berbagai hal secara sederhana,'' ujarnya.

Selanjutnya Benten mengatakan hal itu juga memungkinkan bagi Saudi untuk mengatur dan guna menghindari keramaian acak yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di tempat-tempat suci dan Dua Masjid Suci.

"Akan ada standar khusus untuk layanan dan deskripsi kuantitatif dan kualitatif dari setiap layanan yang diberikan kepada jamaah di Makkah dan Madinah, baik untuk melakukan ritual umrah atau haji,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement