Jumat 05 Feb 2021 17:01 WIB

Menristek: Pembangunan Harus Berbasis Inovasi

Selama ini pembangunan Indonesia masih berbasis pada sumber daya alam.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mendorong Indonesia untuk mengubah paradigma pembangunan. Selama ini pembangunan Indonesia masih berbasis pada sumber daya alam.

"Indonesia perlu mengubah paradigma yang saat ini sangat didominasi oleh pembangunan yang berbasis sumber daya alam, ini harus mulai berubah meskipun secara bertahap menjadi pembangunan yang berbasis inovasi," kata Bambang, dalam webinar Alternatif Terapi Covid-19 dengan Sel Punca & Eksosom, Jumat (5/2).

Agar bisa menjadi pembangunan berbasis inovasi, harus ditunjang oleh penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentunya juga dengan riset-riset yang dilakukan oleh para peneliti secara intensif.

Selain itu, Bambang mengatakan untuk bisa mempercepat kemajuan ekonomi maka kegiatan ekonomi harus diarahkan pada inovasi. Inovasi yang dihasilkan juga harus memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.

"Yaitu inovasi yang melahirkan teknologi tepat guna, inovasi yang melahirkan nilai tambah sekaligus komersialisasi dari asil riset," kata Bambang menambahkan.

Ia juga mengatakan, inovasi harus mempertimbangkan kebutuhan pasar di Indonesia. Bambang mendorong agar inovasi nantinya adalah produk yang bisa menjadi substitusi impor dan peningkatan konten-konten lokal.

Semua hal tersebut difokuskan dalam kegiatan penelitian melalui prioritas riset nasional. Di dalam prioritas riset nasional, terdapat berbagai bidang yang menjadi fokus. Salah satu yang paling didorong adalah pada bidang kesehatan.

"Di bidang kesehatan, ada beberapa yang ingin kita dorong, salah satu contoh adalah obat modern asli Indonesia atau fitofarmaka, yang mengutamakan keanekaragaman hayati kita," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement