Jumat 05 Feb 2021 16:51 WIB

Penderita Skizofrenia yang Terkena Covid-19 Lebih Berisiko

Orang dengan skizofrenia hampir tiga kali lebih mungkin meninggal jika terkena Covid

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Penderita Skizofrenia (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Penderita Skizofrenia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebuah studi baru mengungkapkan orang dengan penyakit skizofrenia hampir tiga kali lebih mungkin meninggal jika didiagnosis dengan Covid-19 daripada orang yang tidak memiliki penyakit mental tersebut. Namun, hal ini masih dicari penyebab dari hal tersebut.

Para peneliti menindaklanjutinya selama periode 45 hari, dengan tindak lanjut terakhir terjadi pada 15 Juli 2020. Selain pasien dengan gangguan skizofrenia, para peneliti juga mengamati pasien dengan gangguan mood dan gangguan kecemasan. Kelompok-kelompok ini kemudian dikontraskan dengan orang-orang yang tidak memiliki kondisi khusus tersebut.

Baca Juga

"Dalam satu setengah bulan pertama setelah diagnosis Covid-19 pasien dengan skizofrenia dibandingkan dengan pasien tanpa gangguan kejiwaan kira-kira dua setengah kali lebih mungkin meninggal," kata Profesor Psikiatri di Universitas Columbia, Mark Olfson dikutip dari salon.com, Jumat (5/2).

Kemudian, ia melanjutkan meskipun alasan meningkatnya risiko kematian pada skizofrenia tidak diketahui, ada kemungkinan bahwa penundaan dalam mencari perawatan medis, yang umum pada skizofrenia, berkontribusi pada peningkatan risiko.

Sementara itu, salah satu penulis makalah dan asisten profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Departemen Radiologi Universitas New York, Dokter Narges Razavian mengatakan harus ada lebih banyak sumber daya yang dialokasikan untuk menangani akar penyebab skizofrenia dan harus ada lebih banyak sumber daya yang dialokasikan untuk mendanai program penelitian untuk lebih memahami penyakit dan meningkatkan pengobatan yang tersedia untuk itu.

"Secara keseluruhan, pengobatan dan perawatan yang tersedia untuk banyak pasien skizofrenia saat ini tampaknya belum cukup. Apalagi dalam menciptakan ketahanan dalam menghadapi infeksi Covid-19. Dan ke depannya, kami perlu mengubahnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement