REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 200 orang lebih di Kota Bandung meninggal dunia akibat terserang penyakit Covid-19 yang melanda sejak Maret 2020 lalu. Mayoritas warga yang meninggal dunia didominasi oleh para lansia berusia 50 ke atas dan memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung dan lainnya.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis hingga Kamis (4/2) kemarin, jumlah kasus kumulatif mencapai 9.757 kasus dengan kasus harian mencapai 185 kasus. Terdiri dari kasus aktif 1.103 kasus, 8.452 kasus sembuh dan 202 kasus meninggal dunia.

Kecamatan yang menyumbang kasus Covid-19 terbanyak yaitu Antapani 114 kasus, Coblong 88 kasus, Batununggal 65 kasus, Rancasari 60 kasus, Buahbatu 57 kasus, Andir 56 kasus. Arcamanik 49 kasus, Bandung Kidul 47 kasus, Sukajadi 46 kasus dan Sukasari 43 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, mengatakan mayoritas kasus kematian akibat Covid-19 didominasi warga yang berusia 50 tahun. Selain itu, mereka memiliki penyakit penyerta atau bawaan.

"Usia diatas 50 tahun, paling tinggi antara 60-69 dengan penyakit penyerta," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (5/2).

Ia melanjutkan, para warga yang akhirnya meninggal dunia akibat Covid-19 diduga terpapar dari anggota keluarga lain yang masih beraktivitas di luar rumah. Selain itu, para lansia tersebut melakukan aktivitas sosial seperti mengikuti acara pertemuan dan lainnya.

Ahyani mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika