Jumat 05 Feb 2021 15:26 WIB

Dokter Pertama yang Rawat Alexei Navalny Tiba-Tiba Meninggal

Belum diketahui pasti penyebab kematian dokter Sergie Maximishin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Aktivis oposisi Rusia Alexei Navalny tiba di rumah sakit Charite di Berlin, Jerman, 22 Agustus 2020. Navalny ditempatkan di sebuah rumah sakit di Omsk, Rusia, setelah ia merasa tidak enak di atas pesawat dalam perjalanan dari Tomsk ke Moskow.
Foto: EPA-EFE/CLEMENS BILAN
Aktivis oposisi Rusia Alexei Navalny tiba di rumah sakit Charite di Berlin, Jerman, 22 Agustus 2020. Navalny ditempatkan di sebuah rumah sakit di Omsk, Rusia, setelah ia merasa tidak enak di atas pesawat dalam perjalanan dari Tomsk ke Moskow.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dokter yang pertama kali merawat Alexei Navalny saat kritikus Kremlin itu jatuh sakit dilaporkan meninggal dunia. Rumah sakit Omsk  mengumumkan, dokter Sergie Maximishin meninggal 'mendadak' pada usia 55 tahun.

"Dengan penyesalan kami mengumumkan, deputi kepala dokter anestesiologi dan resusitasi rumah sakit darurat, asisten kepala departemen PhD Omsk State Medical University, Maksimishin Sergey Valentinovich mendadak meninggal dunia," kata rumah sakit tersebut seperti dikutip CNN Internasional, Jumat (5/2).

Baca Juga

Pada 1 Agustus lalu Navalny masuk unit gawat darurat rumah sakit Omsk setelah sakit karena diduga terpapar racun saraf Novichok dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow. Pesawat yang ditumpangi aktivis anti-korupsi itu mendarat di Omsk.

Maximishin tidak menyampaikan konferensi pers saat Navalny masuk rumah skait. Sebagai deputi kepala dokter anestesiologi dan resusitasi ia dokter paling senior di rumah sakit Omsk pada saat itu.

Saat itu dokter menginduksi Navalny dan kemudian ia dibawa ke Jerman untuk menjalani pengobatan dan pemulihan selama lima bulan.

Penegak hukum Rusia menahan Navalny saat ia baru saja pulang karena dianggap melanggar syarat penangguhan penahanan. Tidak lama kemudian Navalny divonis tiga setengah tahun penjara.

Navalny menuduh pemerintah dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah meracuninya. Kremlin membantah keras tuduhan tersebut. Tetapi investigasi CNN bersama kelompok jurnalis independen Bellingcat menemukan Badan Keamanan Rusia (FSB) terlibat dalam serangan racun Navalny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement