Jumat 05 Feb 2021 09:43 WIB

Sempat Dibuka Menguat, IHSG Berbalik ke Zona Merah

Investor menantikan rilis data pertumbuhan eknomi (PDB) Indonesia 2020.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan Jumat (5/2). Setelah dibuka menguat 0,47 persen di level 6.136,18, IHSG lalu turun ke zona merah dan melemah 0,20 persen.  

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas hari ini seiring dengan indeks saham di Asia yang dibuka naik pagi ini. Menguatnya pasar saham Asia mendapat dorongan pergerakan saham utama Wall Street pada perdagangan semalam. 

"Reli di pasar saham Amerika Serikat (AS) ditopang oleh membaiknya kinerja keuangan korporasi yang dibarengi dengan komitmen bank sentral di seluruh dunia untuk tetap bersikap suportif selama masa pandemi," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (5/2). 

Selain itu, menurut riset, investor juga menyambut baik tanda awal perbaikan pada pasar tenaga kerja di AS. Hal tersebut tercermin dari data Initial Jobless Claims minggu lalu yang turun ke level terendah sejak November dan berada di bawah 900 ribu selama dua minggu terakhir. 

Investor mencerna hasil pertemuan kebijakan Monetary Policy Committee (MPC) Bank of England (BOE) yang mempertahankan suku bunga acuan Bank rate di 0,1 persen dan tidak mengubah besaran dari program pembelian asset yang senilai 1,22 triliun dolar AS. 

MPC juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris untuk tahun ini menjadi 5 persen dari proyeksi pada November yang sebesar 7,25 persen. Namun MPC menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2022 menjadi 7,25 persen dari 6,25 persen. 

BOE juga memberitahu industri perbankan untuk bersiap menghadapi suku bunga negatif namun menekankan bukan berarti kebijakan suku bunga negatif akan segera berlaku dalam waktu dekat. Dari dalam negeri, investor menantikan rilis data pertumbuhan eknomi (PDB) Indonesia untuk kuartal IV 2020 dan sepanjang tahun 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement