Kapal pesiar Abu Maree yang hancur di area pelabuhan, enam bulan setelah terjadinya ledakan, di Beirut, Lebanon, Kamis (4/2). (FOTO : EPA-EFE/NABIL MOUNZER)
Pemandangan kawasan pelabuhan yang hancur setelah enam bulan terjadinya ledakan, di Beirut, Lebanon, Kamis (4/2). (FOTO : EPA-EFE / NABIL MOUNZER)
Silo biji-bijian yang rusak di area pelabuhan yang hancur dalam enam bulan sejak hari ledakan, di Beirut, Lebanon, 04 Februari 2021. (FOTO : EPA-EFE/NABIL MOUNZER)
Sebuah gambar yang diambil dengan pesawat tak berawak menunjukkan kapal terbalik tergeletak miring di area pelabuhan yang hancur dalam enam bulan sejak hari ledakan, di Beirut, Lebanon, 03 Februari 2021 (dikeluarkan 4 Februari 2021). Sedikitnya 200 orang tewas, dan lebih dari enam ribu lainnya luka-luka dalam ledakan Beirut yang meluluhlantahkan daerah pelabuhan pada 04 Agustus. Hal ini diyakini disebabkan oleh sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang. (FOTO : EPA-EFE / WAEL HAMZEH)
Sebuah gambar yang diambil dengan drone menunjukkan area pelabuhan yang hancur dalam enam bulan sejak hari ledakan, di Beirut, Lebanon, 03 Februari 2021 (dikeluarkan 04 Februari 2021). Sedikitnya 200 orang tewas, dan lebih dari enam ribu lainnya luka-luka dalam ledakan Beirut yang meluluhlantahkan daerah pelabuhan pada 04 Agustus. Hal ini diyakini disebabkan oleh sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang. (FOTO : EPA-EFE / WAEL HAMZEH)
Sebuah gambar yang diambil dengan drone menunjukkan silo biji-bijian yang rusak di area pelabuhan yang hancur, enam bulan setelah ledakan besar menghantam kota di Beirut, Lebanon, 03 Februari 2021 (dikeluarkan 04 Februari 2021). (FOTO : EPA-EFE/WAEL HAMZEH)
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sisa-sisa dampak ledakan besar yang mengguncang pelabuhan Beirut masih terlihat di lokasi ledakan pada Kamis (4/2).
Ledakan besar di gudang pelabuhan Beirut yang terjadi pada bulan Agustus 2020 tersebut menewaskan sedikitnya 200 orang dan menyebabkan guncangan ke penjuru ibu kota Lebanon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
