Kamis 04 Feb 2021 18:04 WIB

Pandemi, Penjualan Bukalapak Tumbuh 17 Persen Tiap Bulan

Bukalapak meluncurkan banyak program untuk memudahkan akuisisi mitra.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Bukalapak. Bukalapak menyatakan, pertumbuhan penjualan cukup bagus selama pandemi Covid-19.
Foto: Wikimedia Commons
Logo Bukalapak. Bukalapak menyatakan, pertumbuhan penjualan cukup bagus selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukalapak menyatakan, pertumbuhan penjualan cukup bagus selama pandemi Covid-19. Sebab, masyarakat semakin banyak yang berbelanja lewat lokapasar (marketplace). 

VP Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada mengatakan, penjualan di official store BukaMall Bukalapak pun terus tumbuh. "Pertumbuhannya naik 17 persen setiap bulan," ujar Kurnia dalam Ngobrol Virtual pada Kamis (4/2).

Baca Juga

Ia yakin, tahun ini penjualan di Bukalapak akan semakin tumbuh. "Kita optimis sekali," ujarnya.

Di tengah kondisi yang masih dilanda pandemi ini, lanjut Kurnia, perkembangan ekonomi digital akan tetap terakselerasi. Bukalapak juga berupaya menangkap peluang produk di kanal online yang permintaannya besar.

 

Berbagai strategi turut dilakukan, di antaranya meluncurkan fitur BukaMart. "Melalui BukaMart, kami harapkan akan lebih mudah menemukan barang secara online," kata Kurnia. 

Bukalapak menargetkan jumlah pelapak meningkat pada 2021. Saat ini, jumlah pelapak telah mencapai 5 juta. Maka banyak program (diluncurkan) demi permudah akuisisi mitra.

"Kita lihat animonya bisa meningkatkan cukup drastis, 10 kali lebih banyak dari sebelum program (diluncurkan). Jadi trennya naik drastis," ujar Kurnia.

AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak Baskara Aditama menambahkan, target pertumbuhan perusahaan tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2020. Hanya saja, ia enggan menyebutkan angkanya. 

"Tahun ini masih menghadapi kondisi seperti 2020, belum banyak berubah. Jadi kita targetkan penjualan lebih tinggi dengan berbagai strategi," kata Baskara pada kesempatan yang sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement