Kamis 04 Feb 2021 16:24 WIB

Kapolresta: Covid-19 di Bogor Terus Naik karena Warga Abai

Per 2 Februari 2021, Kota Bogor masuk dalam zona merah Covid-19

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga berolahraga di pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021). Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat menyatakan Kota Bogor mencatat penambahan 1.167 kasus terbanyak terkonfirmasi positif COVID-19 diikuti Kota Depok (777 kasus), Kabupaten Indramayu (518 kasus), Kota Bekasi (499 kasus), Kabupaten Bogor (421 kasus), Kabupaten Bekasi (278 kasus), Kabupaten Karawang (143 kasus), Kabupaten Sumedang (125 kasus), Kabupaten Bandung (119 kasus) dan Kabupaten Cirebon (95 kasus).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warga berolahraga di pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021). Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat menyatakan Kota Bogor mencatat penambahan 1.167 kasus terbanyak terkonfirmasi positif COVID-19 diikuti Kota Depok (777 kasus), Kabupaten Indramayu (518 kasus), Kota Bekasi (499 kasus), Kabupaten Bogor (421 kasus), Kabupaten Bekasi (278 kasus), Kabupaten Karawang (143 kasus), Kabupaten Sumedang (125 kasus), Kabupaten Bandung (119 kasus) dan Kabupaten Cirebon (95 kasus).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor terus meningkat sejak Januari. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, penambahan pasien Covid-19 pada Rabu (3/2) mencapai rekor 168 kasus dalam sehari.

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor saat ini menembus angka 8.933 kasus. Sebelumnya penambahan kasus positif harian sempat mencapai angka tertinggi pada Selasa (2/2) di angka 150 kasus.

"Dari 8.933 kasus positif itu, rinciannya masih sakit atau positif aktif 1.497 orang, sembuh 7.272 orang dan meninggal dunia sebanyak 163 orang," kata Retno dalam keterangan pers tertulisnya.

Diketahui, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, per 2 Februari 2021, Kota Bogor masuk dalam zona merah bersama tujuh daerah lainnya di Jawa Barat. Di mana, dalam sehari penularan kasus Covid-19 di Kota Bogor mencapai angka di atas 150 orang. Bahkan, angka kematiannya dalam sehari mencapai tiga orang.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condoro mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor terjadi akibat menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan.

"Kebanyakan masyarakat abai, khususnya saat berada di lingkungan rumah. Ia patuh saat aktivitas keluar, tapi saat beraktivitas di rumah dengan tetangga lupa prokes," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Satgas Covid-19 Kota Bogor bersama polisi dan aparat gabungan melakukan patroli RW tangguh. Di mana patroli tersebut dilakukan di setiap RW pada enam kecamatan di Kota Bogor.

"Jumlah personel polisi yang dilibatkan dalam RW Tangguh hampir 700 personil. Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi sampai dengan tingkat lingkungan terkecil di keluarga," ujar Susatyo.

Tak hanya itu, Susatyo mengatakan akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap RW yang angka penularannya tinggi. Polresta Bogor Kota juga melakukan Crowd Free Road (CFR) dengan menutup ruas jalan yang terpantau padat. Terutama ruas jalan yang kerap dijadikan tempat kuliner seperti Jalan Sudirman dan Jalan Suryakencana.

“Jadi ruas-ruas jalan padat kami tutup agar masyarakat makan gantian, belanja gantian,” tuturnya.

Senada dengan Susatyo, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga menyebutkan abainya masyarakat menjadi salah satu penyebab meningkatnya penambahan kasus Covid-19 di Kota Bogor. Sehingga, menurutnya mobilitas masyarakat harus dikurangi.

Selain itu, lanjutnya, sistem Testing, Tracing dan Treatment (3T) dinilai lemah. Untuk itu, Satgas Covid-19 akan memperkuat penelusuran kontak erat serta tetap mengingatkan masyarakat.

“Ini karena sistem lemah, warga abai. Sistemnya lemah, sistem 3T lemah, kita kuatkan lagi penulusuran kontak erat dan warga juga harus diingatkan lagi. Tapi mobilitas warga harus dikurangi,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement