Kamis 04 Feb 2021 11:03 WIB

Seniman TMII Jaga Produktivitas dengan Pameran Virtual

Pengelola TMII fasilitasi seniman untuk memanfaatkan anjungan sebagai latar video.

Sejumlah mobil saat akan memasuki kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Selasa (29/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah mobil saat akan memasuki kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Selasa (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menjaga produktivitas mereka selama pandemi Covid-19 melalui karya yang ditampilkan secara virtual.

"Kegiatan virtual tetap berjalan. Kita biasa 'shooting' ambil tempat di dalam, lalu latihan rutin dan memproses karya juga," kata seniman musik TMII Armen Suwandi.

Armen berterima kasih kepada pengelola TMII yang telah memberikan ruang kepada seniman musik maupun budaya tradisional untuk memanfaatkan anjungan yang tersedia sebagai latar video.

Anjungan daerah TMII rutin dimanfaatkan para seniman sebagai latar untuk mengapresiasikan bakat mereka melalui tayangan virtual di akun media sosial, salah satunya adalah akun alexs aceh yang memiliki pengikut 1,1 juta lebih.

Karya yang mereka tampilkan di antaranya teaterikal budaya daerah, penampilan band musik hingga tari-tarian tradisional. Melalui sajian video tersebut, Armen bersama rekan seprofesi membuka kesempatan berdonasi bagi penonton untuk membantu perekonomian seniman selama pandemi.

"Kalau sumbangan dari virtual tidak banyak juga. Hanya mereka yang peduli saja. Jumlahnya (donasi) bisa sampai Rp 6 juta hingga Rp 10 juta. Tapi kadang tidak ada juga," katanya.

Sebagian seniman, kata Armen, ada pula yang berinisiatif menyumbangkan donasi penonton kepada sejumlah yayasan yatim piatu. "Mereka ada juga yang sumbang ke yatim piatu, walaupun sebenarnya untuk kita saja masih sangat kurang," katanya.

Kegiatan seni virtual itu dirancang secara rutin setiap akhir pekan di TMII bersama sejumlah komunitas seniman. Komunitas seniman biasanya mengisi ruang di sejumlah anjungan untuk mempersiapkan produksi karya mereka.

"Jumlahnya banyak per anjungan, bisa sampai 20-40 orang. Namun kita dibatasi waktu paling lambat sampai menjelang Maghrib. Kadang ada juga yang bandel, mereka beraktivitas sampai jam 20.00 WIB," katanya.

Armen juga memastikan seniman TMII patuh pada penerapan aturan protokol kesehatan selama pandemi. "Kemudahan boleh ada, tapi kegiatan tetap jaga jarak. Setiap weekend memang menjadi perjalanan teman-teman seniman bekerja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement