Kamis 04 Feb 2021 01:37 WIB

Demokrat: KLB untuk Moeldoko Salah Besar

Upaya pengambilalihan kepemimpinan Demokrat disusun secara terstruktur dan sistematis

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Bakal calon Gubernur Sandiaga Uno (tengah), politisi PDIP Masinton Pasaribu (kanan) dan Managing Director Manilka Research and Consulting Herzaky Mahendra Putra (kiri) menjadi narasumber dalam pemaparan hasil survei peluang Cagub-Cawagub DKI Jakarta
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Bakal calon Gubernur Sandiaga Uno (tengah), politisi PDIP Masinton Pasaribu (kanan) dan Managing Director Manilka Research and Consulting Herzaky Mahendra Putra (kiri) menjadi narasumber dalam pemaparan hasil survei peluang Cagub-Cawagub DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis  DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menegaskan, bahwa kongres luar biasa (KLB) yang diwacanakan oleh mantan-mantan kader, merupakan hal yang salah. Apalagi, jika mereka ingin mengusung Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum.

"Jangan tiba-tiba ingin menjadi ketua umum, apalagi melalui Kongres Luar Biasa, itu saja sudah salah besar. Itu inkonstitusional," ujar Herzaky lewat keterangan tertulisnya, Rabu (3/2).

KLB yang ingin mengusung Moeldoko semakin mustahil, karena ia bukan merupakan kader Demokrat. Ditambah, dengan upaya-upaya inkonstitusional yang dinilai tak benar untuk menduduki kursi pimpinan partai.

"Jadi kalau KSP Moeldoko mau menjadi capres melalui Partai Demokrat, ya bikin kartu tanda anggota dulu sebagai kader Partai Demokrat," ujar Herzaky.

Baca juga : Bagaimana Dampak Transaksi Dinar-Dirham Terhadap Ekonomi?

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement