Rabu 03 Feb 2021 17:52 WIB

Ratusan Santri Pesantren di Tasikmalaya Positif Covid-19

Sebagian dari santri yang terkonfirmasi positif itu menjalani isolasi di pesantren.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
klaster pesantren (ilustrasi)
klaster pesantren (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ratusan santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian dari santri yang terkonfirmasi positif itu menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Sementara sebagian lainnya dijemput oleh keluarganya untuk dibawa pulang.

Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, terdapat sedikitnya 102 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan uji usap (swab test) massal kepada 150 orang di pesantren itu. Karenanya, pihak pesantren dan Satgas Covid-19 Kecamatan Cineam memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan di pesantren itu.

Baca Juga

"Kegiatan di pesantren sementara dihentikan, tidak boleh ada aktivitas keluar-masuk. Semua dikarantina ketat," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/2).

Menurut dia, para santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sebagaian ada yang menjalani isolasi di pesantren. Sedikitnya, terdapat 57 santri yang menjalani isolasi di pesantren. Sementara sisanya, dibawa pulang oleh keluarganya masing-masing. Ia berasalan, para santri positif itu diisolasi di pesantren karena statusnya tanpa gejala.

"Ada juga yang dibawa pulang oleh keluarganya. Dengan catatan diberi keterangan untuk dilaporkan kepada satgas di masing-masing wilayahnya," kata dia.

Nuraedidin menambahkan, tim kesehatan sudah melakukan swab test massal lanjutan di lingkungan pesantren itu kepada para santri. Namun, hasil swab lanjutan itu masih belum diketahui.

Saat ini, Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya sudah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk terus memantau kondisi di lingkungan pesantren itu. "Kita sudah berkoordinasi dengan camat, desa, dan puskesmas, untuk terus memantau perkembangan kasus di pesantren itu," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement