Rabu 03 Feb 2021 17:44 WIB

Jokowi Minta Ada Standardisasi Masker untuk Warga

Penggunaan masker yang tepat bisa efektif bantu tekan angka penularan Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Satpol PP Kelurahan Ragunan menggelar razia masker di Jalan Ampera Raya, Jakarta, Selasa (2/1). Perlunya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya menggunakan masker saat beraktivitas untuk menekan angka positif Covid-19 yang kian bertambah di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Satpol PP Kelurahan Ragunan menggelar razia masker di Jalan Ampera Raya, Jakarta, Selasa (2/1). Perlunya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya menggunakan masker saat beraktivitas untuk menekan angka positif Covid-19 yang kian bertambah di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya menyusun standardisasi masker yang digunakan masyarakat. Standardisasi bisa memastikan kualitas masker cukup baik dan ampuh mencegah penularan Covid-19.

"Untuk masker, Presiden meminta bahwa ada standardisasinya. Sehingga masker yang digunakan memenuhi standar kesehatan. Sehingga tentu maskernya akan efektif digunakan dan mendorong testing, tracing, dan tracking," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai rapat terbatas, Rabu (3/2).

Baca Juga

Selain perihal standar masker, Airlangga melanjutkan, Presiden Jokowi juga kembali menyinggung tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Presiden, ujar Menko, terus mengingatkan masyarakat agar patuh mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Jika masyarakat perlu menaati protokol kesehatan 3M, pemerintah pun punya tugas yang tak kalah berat yakni peningkatan kapasitas 3T yakni telusur, tes, dan terapi. Khusus terkait telusur, pemerintah membuat terobosan dengan mengembangkan sistem telusur digital melalui program Peduli Lindungi.

Presiden akan persiapkan Inpres sehingga program Peduli Lindungi ini bisa digunakan, sehingga efektif mengontrol mereka yang terpapar secara digital sehingga bisa dilacak gerakannya dan mereka yang berpotensi terkait penularan," kata Airlangga.

Kementerian Kesehatan, ujar Airlangga, juga akan menambah jumlah petugas yang melakukan tracing atau telusur di lapangan. Telusur ini akan lebih fokus menjangkau masyarakat yang terpapar Covid-19, sehingga testing terhadap pihak terpapar akan lebih banyak. "Dan ini akan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas," kata Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement