Rabu 03 Feb 2021 15:18 WIB

Kinerja Unitlink Diperkirakan Positif pada 2021

Meski membaik, kinerja unitlink harus tetap dibedakan berdasarkan kelas asetnya.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Kinerja unitlink diperkirakan akan positif pada tahun ini. Membaiknya kinerja produk yang terdiri dari komponen asuransi sekaligus investasi ini seiring dengan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
Foto: Pixabay
Kinerja unitlink diperkirakan akan positif pada tahun ini. Membaiknya kinerja produk yang terdiri dari komponen asuransi sekaligus investasi ini seiring dengan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja unitlink diperkirakan akan positif pada tahun ini. Membaiknya kinerja produk yang terdiri dari komponen asuransi sekaligus investasi ini seiring dengan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. 

"Saya melihat kinerja unitlink akan positif di tahun ini, tapi ini harus dilihat secara jangka panjang," kata Director of Sales & Marketing Architas Asset Management Indonesia, Alfred Rinaldi Triestanto, Rabu (3/2). 

Meski demikian, Alfred menjelaskan, kinerja unitlink harus dibedakan berdasarkan kelas asetnya. Contohnya pasar uang, menurut Alfred, kelas aset ini akan selalu memberikan kinerja yang positif.

Keuntungan yang didapatkan dari kelas aset ini cenderung naik karena dana diinvestasikan di instrumen yang konservatif seperti deposito dan obligasi dengan tenor jangka pendek. 

Untuk pendapatan tetap, Alfred menilai, kinerja unitlink dengan kelas aset ini juga akan positif. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang diperkirakan akan stabil selama beberapa tahun ke depan. 

Tren suku bunga stabil tersebut akan membuat harga obligasi itu stabil bahkan cenderung naik. "Karena penurunan tingkat suku bunganya tidak terlalu ekstrim, harga obligasi pun akan cenderung stabil," terang Alfred. 

Demikian halnya unitlink dengan kelas aset saham. Meski volatilitas pasar saham tinggi, Alfred mengatakan kelas aset ini berpotensi memberikan keuntungan yang sangat tinggi. Hal ini ditopang oleh momentum pemulihan ekonomi yang diperkirakan terjadi pada tahun ini.

"Pemulikan ekonomi akan sangat membantu memberikan sentimen positif terhadap pasar saham, apalagi ada dukungan yang meluruh baik dari sisi stimulus maupun program vaksinasi," tutur Alfred. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement