Rabu 03 Feb 2021 15:20 WIB

Negara-Negara Maju G7 Kecam Kudeta Militer Myanmar

G7 prihatin atas nasib Aung San Suu Kyi dan politisi sipil lain yang ditahan militer

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Skylines of Mingalar Taung Nyunt Township terlihat saat senja di Yangon, Myanmar, Senin, 1 Februari 2021, setelah militer melakukan kudeta dan menahan politisi senior termasuk peraih Nobel dan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.
Foto: AP/@benjaminsmall
Skylines of Mingalar Taung Nyunt Township terlihat saat senja di Yangon, Myanmar, Senin, 1 Februari 2021, setelah militer melakukan kudeta dan menahan politisi senior termasuk peraih Nobel dan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara-negara maju yang tergabung dalam Group of Seven (G7) kecam kudeta militer di Myanmar. Kelompok itu juga mengungkapkan keprihatinan mereka pada nasib Aung San Suu Kyi dan politisi sipil lain yang masih ditahan.

"Kami, Menteri Luar Negeri G7, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat dan Perwakilan Uni Eropa bersatu mengecam kudeta di Myanmar," kata G7 dalam pernyataannya, Rabu (3/2).

Baca Juga

"Kami sangat khawatir dengan penahanan pemimpin-pemimpin politik dan aktivis masyarakat sipil, termasuk State Counsellor Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, dan media yang menjadi target," kata G7.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement