Rabu 03 Feb 2021 02:21 WIB

Pemprov DKI Bakal Kaji Usulan Lockdown Akhir Pekan

Mobilitas masyarakat di Jakarta selama akhir pekan cukup tinggi.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terhadap usulan lockdown akhir pekan (weekend) yang disampaikan oleh anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Sebab, menurut Ariza, mobilitas masyarakat di Jakarta selama akhir pekan cukup tinggi.

"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian, analisa. Nanti Pak Gubernur (Anies Baswedan) juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI dimungkinkan," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (2/2).

Baca Juga

Ariza menjelaskan, selama akhir pekan memang tidak ada aktivitas perkantoran. Namun, hal itu justru dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian dan berpotensi menyebabkan kerumunan. Sehingga berdampak pada peningkatan jumlah kasus positif Covid-19.

"Memang faktanya di Sabtu-Minggu, karena perkantoran tutup banyak warga Jakarta yang melakukan aktivitas di luar rumah. Tidak hanya ke pasar, ke mal tapi juga ke tempat-tempat rekreasi termasuk berkunjung ke sanak saudara, termasuk juga ke luar kota," tutur dia. "Kami selalu minta di masa masa libur Sabtu-Minggu, kami minta juga tetap berada di rumah," tambahnya.

Ariza menambahkan, Pemprov DKI pun mendorong DPR RI untuk menyampaikan usulan tersebut ke pemerintah pusat. Ia menilai, pemerintah pusat akan mempertimbangkan berbagai program usulan terkait pengendalian Covid-19 dari pihak manapun. Termasuk usulan anggota DPR mengenai lockdown akhir pekan tersebut.

"Kami pada prinsipnya Pemprov DKI Jakarta meyakini program-program usulan dari siapapun, termasuk teman-teman DPR RI akan dipertimbangkan dengan baik, pemerintah pusat memiliki para pakar, para ahli yang akan terus membuat kajian, analisa apakah memungkinkan lockdown akhir minggu, Sabtu-Minggu," jelasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengusulkan agar pemerintah menerapkan lockdown akhir pekan sebagaimana yang sudah diterapkan Turki. Penerapannya, masyarakat tidak boleh keluyuran mulai Jumat malam pukul 21.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 WIB.

"Itu kan orang selama dua hari tiga malam itu enggak ada penyebaran virus kan sebenarnya. Semua orang di rumah. Bisa enggak dicarikan alternatif seperti itu misalnya itu namanya lockdown akhir pekan," kata Saleh kepada Republika.co.id, Ahad (24/1).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut meyakini usulannya tersebut mampu mengurangi penularan virus lantaran tidak ada aktifitas masyarakat di akhir pekan. Menurutnya lockdown akhir pekan tersebut perlu dicoba lantaran pemerintah tidak sanggup menerapkan lockdown total. 

"Lockdown total itu misalnya tiga bulan enggak boleh keluar semua. Lebih bagus lockdown akhir pekan aja," ujarnya. Usulan tersebut ia sampaikan menanggapi perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021 oleh pemerintah. Dia juga mempertanyakan alasan pemerintah memperpanjang PPKM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement