Selasa 02 Feb 2021 15:32 WIB

Polisi Turun Tangan Selidiki Tumpukan Sampah APD di Bogor

Tumpukan APD ini ditemukan di sebuah sisi jalan di Kecamatan Tenjo.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Tumpukan sampah berisi pakaian alat pelindung diri (APD) ditemukan di sisi jalan Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Selasa (2/2).
Foto: dok. Istimewa
Tumpukan sampah berisi pakaian alat pelindung diri (APD) ditemukan di sisi jalan Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tumpukan sampah berisi pakaian alat pelindung diri (APD) ditemukan di sisi jalan, tepatnya di lahan milik PT MAU, Podomoro Group, Kampung Leuweung Gede, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor pada Selasa (2/2). Namun, belum diketahui dari mana asal dan milik siapa sampah tersebut.

Sampah berisi pakaian APD itu tergeletak begitu saja di tengah lahan rerumputan. Beberapa di antaranya ada yang dibungkus dengan plastik. Ada juga yang tercecer tanpa dibungkus plastik.

Camat Tenjo, Kurnia Indra mengatakan, saat ini pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan kepolisian, puskesmas, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.

“Memang (ditemukan) ada APD. Itu sudah kita koordinasikan dengan kepolisian, puskesmas, dan DLH,” kata Kurnia kepada republika.co.id, Selasa (2/2).

Setelah ditemukan, Indra meminta pihak puskesmas untuk mengangkat sampah-sampah tersebut. Dia menyatakan, sengaja berkoordinasi dengan puskesmas untuk mengangkat sampah berisi APD itu karena dikhawatirkan mengandung bahan berbahaya atau beracun (B3).

Tak hanya itu, Kecamatan Tenjo juga berkoodrinasi dengan polsek setempat untuk menyelidiki siapa yang membuang sampah tersebut. 

“Polsek sedang menyelidiki siapa yang membuang. Selain itu kita tidak bisa sembarangan mengangkat, karena khawatir B3. Makanya kita koordinasi dengan puskesmas,” ungkap Kurnia.

Dia melanjutkan, setelah dibawa oleh puskesmas dengan protokol tertentu, sampah tersebut akan ditampung di tempat pembuangan B3 milik Puskesmas Tenjo. Sebelum nantinya dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Jadi kita bawa sesuai protokol kesehatan, dan kita libatkan puskesmas untuk bawa itu. Tidak boleh sembarangan juga. Sudah kita bergerak,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, kemungkinan sampah berisi pakaian APD itu berasal dari salah satu rumah sakit atau hotel, yang merawat pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG). Namun, Indra mengatakan akan menunggu hasil penyelidikan untuk mengetahui siapa sebenarnya yang membuang sampah-sampah ini.

“Mudah-mudahan bisa ketahuan siapa yang buang. Terus ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini. Kita akan tindak tegas,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement