Advertisement

Taman Jurug Tutup Lagi, Pegawai Terancam Dirumahkan

Selasa 02 Feb 2021 14:08 WIB

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih

Petugas memberi makan orang utan koleksi Solo Zoo atau Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Tori (kanan) dan anaknya Justin (kiri) di danau setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/1/2021). Pengelola TSTJ berencana akan menutup sementara kunjungan untuk masyarakat pada Senin (1/2/2021) guna mencegah penyebaran COVID-19.

Foto: ANTARA/Maulana Surya
Taman Jurug ditutup sampai batas waktu belum ditentukan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Manajemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) memutuskan untuk menutup operasional bagi pengunjung per 1 Februari 2021. Penutupan dilakukan sampai batas waktu belum ditentukan. Alhasil, puluhan pegawai terancam dirumahkan jika manajemen tidak sanggup membayar gaji.

Manajemen telah melakukan sosialisasi penutupan kebun binatang terbesar di Solo Raya tersebut melalui media sosial. Dalam pengumuman tersebut disebutkan mulai 1 Februari 2021 TSTJ tidak menerima pengunjung sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut. Kemudian, tiket presale berlaku sampai dengan 31 Desember 2022.

Baca Juga

Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, membenarkan ihwal penutupan Taman Jurug bagi pengunjung. Hal itu lantaran jumlah kunjungan selama pandemi Covid-19 turun drastis dengan adanya kebijakan batasan usia bagi pengunjung.

"Keputusan penutupan Taman Jurug dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bersama Wali Kota dua pekan lalu," kata Bimo saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (2/2).

Bimo menyebut, selama pandemi Covid-19 jumlah kunjungan harian di TSTJ rata-rata di bawah 50 orang. Sehingga, dilakukan evaluasi ulang terhadap perusahaan umum daerah milik Pemkot Solo tersebut.

Saat ini, total pegawai di TSTJ ada 82 orang. Bimo belum bisa memastikan nasib para pegawai yang bekerja di luar penanganan satwa lantaran masih dibahas dengan Pemkot.

"Untuk kebutuhan pakan satwa selama operasiomal dihentikan kami pastikan aman. Terkait tiket-tiket yang telah terjual itu masih bisa digunakan hingga 31 Desember 2022," imbuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Manajemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) memutuskan untuk menutup operasional bagi pengunjung per 1 Februari 2021. Penutupan dilakukan sampai batas waktu belum ditentukan. Alhasil, puluhan pegawai terancam dirumahkan jika manajemen tidak sanggup membayar gaji.

Manajemen telah melakukan sosialisasi penutupan kebun binatang terbesar di Solo Raya tersebut melalui media sosial. Dalam pengumuman tersebut disebutkan mulai 1 Februari 2021 TSTJ tidak menerima pengunjung sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut. Kemudian, tiket presale berlaku sampai dengan 31 Desember 2022.

Baca Juga

Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, membenarkan ihwal penutupan Taman Jurug bagi pengunjung. Hal itu lantaran jumlah kunjungan selama pandemi Covid-19 turun drastis dengan adanya kebijakan batasan usia bagi pengunjung.

"Keputusan penutupan Taman Jurug dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bersama Wali Kota dua pekan lalu," kata Bimo saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (2/2).

Bimo menyebut, selama pandemi Covid-19 jumlah kunjungan harian di TSTJ rata-rata di bawah 50 orang. Sehingga, dilakukan evaluasi ulang terhadap perusahaan umum daerah milik Pemkot Solo tersebut.

Saat ini, total pegawai di TSTJ ada 82 orang. Bimo belum bisa memastikan nasib para pegawai yang bekerja di luar penanganan satwa lantaran masih dibahas dengan Pemkot.

"Untuk kebutuhan pakan satwa selama operasiomal dihentikan kami pastikan aman. Terkait tiket-tiket yang telah terjual itu masih bisa digunakan hingga 31 Desember 2022," imbuhnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA