Senin 01 Feb 2021 23:15 WIB

Taman Safari Gelar Perayaan Imlek di Istana Panda

Perayaan Imlek itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pengunjung melihat Giant Panda jantan Cai Tao saat wisata Istana Panda di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pengunjung melihat Giant Panda jantan Cai Tao saat wisata Istana Panda di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Objek wisata nasional Taman Safari Indonesia (TSI) yang berlokasi di Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan menggelar perayaan Imlek 2021 yang diperingati pada 12 Februari. Tepatnya di area Istana Panda Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Acara ini juga dikemas lebih sederhana, hal ini mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir," kata General Manager TSI Bogor, Emeraldo Parengkuan di Cisarua, Bogor, Senin (1/2) malam.

Baca Juga

Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan rangkaian acara yang akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai standar pencegahan Covid-19 itu akan berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (12/2) 2021.

"Acara sendiri dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga sore hari," kata pria yang akrab disapa Aldo itu.

Ia menyebutkan TSI telah memasang berbagai dekorasi dengan ornamen yang didominasi warna merah. Disertai juga dengan gantungan lampion di setiap sudut untuk memperingati Imlek.

Aldo mengatakan bahwa TSI akan mempertunjukkan atraksi liong dan barongsai yang merupakan ikon perayaan Imlek. Serta menghadirkan para penari khas Tiongkok.

Di samping itu, TSI Cisarua juga akan memperkenalakn satwa takin, satu-satunya jenis satwa yang hanya bisa dilihat di Istana Panda Indonesia, maupun di Kawasan Asia tenggara. Takin atau Bidorcas taxicolor merupakan satwa yang hidup di daerah Pegunungan Himalaya. Hewan tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 1,2 meter.

"Pengenalan takin ini dikemas dalam acara keepertalk yang akan berlangsung pada pukul 14.00 WIB, dan pengunjung dapat berinteraksi dengan perawat satwa (keeper) yang akan menjelaskan keberadaan satwa unik ini," ujarEmeraldo Parengkuan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement