Senin 01 Feb 2021 20:46 WIB

Awali 2021, Krakatau Steel Ekspor Baja ke Malaysia

Kesempatan ekspor dimanfaatkan Krakatau Steel di tengah gangguan rantai pasok baja.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Mengawali 2021, Krakatau Steel mengekspor produk baja ke Malaysia.
Foto: facebook.com/krakatausteelofficial
Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Mengawali 2021, Krakatau Steel mengekspor produk baja ke Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel Tbk melakukan ekspor baja perdana pada hari ini (1/2). Komoditas tersebut dikirim ke Malaysia.

Baca Juga

Pengiriman perdana berupa produk baja Hot Rolled Coil (HRC), Hot Rolled Plate (HRP), dan Hot Rolled Pickled Oil (HRPO) dilakukan melalui pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera, Cilegon, Banten. "Pengiriman ekspor pada Januari 2021 ini meningkat menjadi 31.766,18 ton dibandingkan Januari 2020 yang hanya sebesar 830,97 ton," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim melalui keterangan resmi.

Ia melanjutkan, langkah itu merupakan awal yang baik. Terutama bagi peningkatan kinerja penjualan pada 2021.

Selain Malaysia, kata dia, tahun ini Krakatau Steel juga akan melakukan ekspor ke Australia maupun ke Eropa untuk negara Italia dan Spanyol. Setiap negara memiliki spesifikasi ekspor berbeda. 

Ke Malaysia, Krakatau Steel mengekspor HRC, HRP, dan HRPO. Sementara ke Australia, Krakatau Steel mengekspor HRP. Sedangkan HRC diekspor ke Italia dan Spanyol.

Mayoritas produk Krakatau Steel ini digunakan untuk segmen General Structure dan Pipe & Tube di negara tujuannya.

Manajemen Krakatau Steel telah memanfaatkan kondisi pandemi sebagai peluang masuk ke pasar ekspor yang sekarang terbuka. "Kesempatan ini karena ada masalah pada rantai pasok pasar baja dunia," Silmy.

Sebagai informasi, pada 2020 Krakatau Steel mencatatkan volume penjualan ekspor sebesar 128.342 ton atau sekitar 12 persen dari total volume penjualan 2020 yang sebesar 1.603.732 ton. Pada 2021, diperkirakan Krakatau Steel dapat meningkatkan volume penjualan hingga 2.040.000 ton, dengan target ekspor sebesar 155 ribu ton atau meningkat 17,20 persen dibandingkan 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement