Senin 01 Feb 2021 19:37 WIB

Jumlah Kasus Aktif Covid Dua Kali Lipat Kapasitas GBK

Kasus aktif Covid-19 artinya pasien yang belum dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan jumlah kasus aktif Covid-19 pada Senin (1/2) capai 175 ribu kasus.
Foto: istimewa
Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro menyatakan jumlah kasus aktif Covid-19 pada Senin (1/2) capai 175 ribu kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Reisa Brotoasmoro, mengatakan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini sangat besar. Jumlah mencapai lebih dari 175 ribu kasus.

Saking besarnya, Reisa menganalogikan jumlah pasien yang masih terjangkit Covid-19 di Indonesia itu melebihi dua kali jumlah kapasitas penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). "Jumlah yang banyak sekali untuk dirawat. Apabila dapat diibaratkan jumlah ini dua kali lebih besar dari kapasitas penonton Stadion Gelora Bung Karno (GBK),” kata Reisa dalam konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2).

Baca Juga

Angka kasus aktif menunjukkan jumlah pasien yang masih terkonfirmasi virus corona dan belum dinyatakan sembuh. Pasien tersebut berada di Rumah Sakit atau sedang menjalani isolasi mandiri.

Reisa mengatakan, jumlah kasus aktif yang tinggi menambah beban rumah sakit. Saat ini, rasio keterpakaian tempat tidur di ruang gawat darurat, ICU, dan ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 sudah lebih dari 60 persen.

Angka keterpakaian tempat tidur pasien Covid-19 di Kalimantan Timur mencapai 75 persen. Begitu juga dengan angka keterpakaian tempat tidur pasien Covid-19 di Banten.

Kemudian di DKI Jakarta, angka keterpakaian tempat tidur pasien Covid-19 mencapai 72 persen. Lalu, di Daerah Istimewa Yogyakarta 70 persen, Bali 69 persen, Jawa Barat 68 persen, Sulawesi Tengah 63 persen, dan Jawa Timur 62 persen.

Reisa mengklaim Kementerian Kesehatan telah mengerahkan lebih dari 30 ribu relawan tenaga kesehatan, tetapi tenaga medis akan kewalahan apabila angka kasus aktif terus bertambah. "Bukan hanya sistem kesehatan yang terbebani, namun juga kerugian moral dan material si pasien pun tidak terhitung, kehilangan hari produktif dan membuat keluarga besar dan kawan dekat menjadi khawatir," ujar dia.

Reisa meminta masyarakat mengutamakan pencegahan penularan virus SARS-CoV-2, dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Virus corona tidak bosan menjangkiti masyarakat yang lengah pada protokol kesehatan, lengah sedikit kita akan dalam bahaya besar," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement