Senin 01 Feb 2021 19:16 WIB

Pemerintah Diharapkan Memaksimalkan Penggunan Genose C19

Genose akan diterapkan terlebih dahulu oleh PT Kereta Api Indonesia atau KAI

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 akan diterapkan oleh KAI>
Foto: Republika/Thoudy Badai
Alat deketsi covid-19 bernama GeNose C19 akan diterapkan oleh KAI>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alat screening Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau Genose C19 akan diterapkan di stasiun kereta api mulai 5 Februari 2021. Sebagai alat baru karya anak bangsa, Genose memang bukan segalanya karena tidak bisa digunakan untuk mendiagnosa positif Covid-19 namun diyakini bisa dimaksimalkan dalam memutus rantai penularan.

Epidemiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad mengatakan baik itu PCR, rapid test antibodi, rapid test antigen, dan termasuk Genose memiliki kekurangan dan kelebihan. “Yang penting kita bisa memanfaatkan kelebihannya. Khususnya di situasi dimana Genose bisa digunakan dan memberikan dampak paling baik,” kata Riris dalam live IG Kemenhub, Senin (1/2).

Riris menjelaskan, dalam pelaksanaannya nanti, Genose akan diterapkan terlebih dahulu oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Riris menilai, kepentingan KAI mengamankan perjalan agar tidak ada penularan selama menggunakan transportasi kereta api jarak jauh.

“Ketika itu (dites menggunakan Genose) positif kan tidak bisa naik kereta. Itu kan mengamankan koridor KA nya,” tutur Riris.

Dalam pelaksanaanya, seseorang yang positif dengan menggunakan alat test Genose perlu dibuktikan juga dengan tes swab atau PCR test. Riris menilai tidak ada alat screening diagnosa yang ideal namun bisa dimanfaatkan sesuai kelebihannya dan kelemahannya yang disesuaikan dengan tujuan kinerjanya.

Sementara itu, peneliti Genose yakni dr Dian K Nurputra M.Sc, PhD, SpA mengatakan sebelum melakukan tes menggunakan Genose, terdapat SOP tertentu. “Puasa dulu dari makan dan minum serta merokok minimal setengah jam hingga satu jam sebelum embusan nafasnya diambil,” jelas Dian.

Dian memastikan, kantung yang digunakan untuk Genose test hanya sekali pakai untuk setiap orang. Setelah nafas ditiupkan, kantung tersebut kemudian dikunci dan dipasang ke mesin Genose kemudian dianalisis.

“Hasilnya rata-rata tiga menit keluar, tergantung kecepatan kita mengembuskan nafas,” ungkap Dian.

Dian menambahkan, ujung alat yang bersentuhan langsung dengan mulut kantung juga akan dimasukan ke HEPA flter. Dengan begitu, nantinya tidak saling terkontaminasi.

“Itu akan diganti 100 pemakaian minimal atau ditemukan positif langsung diganti,” ujar Dian.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan mulai 5 Februari akan menyediakan layanan pemeriksaan Genose di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta sebagai syarat untuk naik KA jarak jauh. Joni menuturkan, hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif dengan Genose berlaku tiga hari sejak dikeluarkannya print out test genose.

Sedangkan jika hasilnya positif, Joni mengatakan, calon penumpang  tidak diperbolehkan naik kereta api. “Tiket dapat dibatalkan melalui loket khusus atau melalui WhatsApp KAI 121 di 081 1121 11121 dan uang tiket akan dikembalikan penuh,” jelas Joni.

Joni mengatakan, petugas pemeriksa akan memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi terkait hasil pemeriksaan dan menyarankan pelanggan tersebut untuk melakukan isolasi mandiri. Selanjutnya, calon penumpang yang positif akan diarahkan oleh petugas untuk meninggalkan stasiun dan diminta melapor ke puskesmas sesuai domisili. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement