Selasa 02 Feb 2021 02:36 WIB

Kremlin Tolak Berdialog dengan Demonstran Pendukung Navalny

Demonstran pendukung Navalny dianggap sebagai pengacau dan provokator oleh Kremlin

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Salah satu sudut kompleks Kremlin Moskow, Rusia
Foto: Republika/Dwi Murdaningsih
Salah satu sudut kompleks Kremlin Moskow, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin menyebut para pengunjuk rasa yang melakukan aksi protes terhadap politikus oposisi Alexei Navalny sebagai "pengacau dan provokator". Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pemerintah tidak mungkin melakukan dialog dengan para demonstran.

"Tidak akan ada dialog dengan pengacau dan provokator," ujar Peskov. 

Baca Juga

Sebelumnya polisi anti huru hara membubarkan aksi protes yang menuntut pembebasan kritikus Kremlin Alexei Navalny pada Ahad (31/1). Polisi menahan lebih dari 5.000 orang yang melakukan perlawanan. 

Dalam aksi protes besar-besaran tersebut, polisi memberlakukan pengamanan yang sangat ketat di jantung kota Moskow. Polisi menutup sejumlah ruas jalan di dekat Kremlin, menutup stasiun metro dan mengerahkan ratusan polisi anti huru hara. 

Polisi mengatakan, para pengunjuk rasa dapat menghadapi tuntutan pidana karena menyerukan aksi demonstrasi tanpa izin. Selain itu, polisi memperingatkan bahwa mereka dapat menyebarkan virus korona. Sekutu Navalny menggunakan media sosial untuk mengubah lokasi unjuk rasa berulang kali. Mereka menyebarkan kerumunan di berbagai bagian Moskow dan mempersulit polisi untuk membubarkannya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement