Senin 01 Feb 2021 11:11 WIB

'Alhamdulillah, Flyover Tanjung Barat Bikin Jalan Lancar'

Pada Ahad pagi, warga sudah mencoba flyover untuk jalan pagi dan swafoto.

Sejumlah warga berhenti di jalan layang tapal kuda saat uji coba lalu lintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (31/1). Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba lalu lintas di jalan layang tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat pada Ahad (31/1) pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB serta hari Senin (1/2) dan Selasa (2/2) pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB sebagai evaluasi atas kekurangan pekerjaan yang ada di lapangan seperti marka, rambu dan kelengkapan jalan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga berhenti di jalan layang tapal kuda saat uji coba lalu lintas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (31/1). Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba lalu lintas di jalan layang tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat pada Ahad (31/1) pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB serta hari Senin (1/2) dan Selasa (2/2) pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB sebagai evaluasi atas kekurangan pekerjaan yang ada di lapangan seperti marka, rambu dan kelengkapan jalan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Jakarta menyambut baik hari pertama uji coba untuk umum (open traffic) jalan layang (flyover) Tanjung Barat dan Lenteng Agung. Sebab, lalu lintas di kawasan tersebut sudah dirasakan tidak macet lagi.

"Alhamdulillah sudah enak sekarang, sudah tidak macet lagi," kata warga Poltangan, Tanjung Barat, Jakarta Selatan,Wani Kurniadi (53), saat ditemui di lokasi 'flyover' Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Sejak dibuka untuk umum pukul 08.00 WIB, warga setempat mencoba jalan layang tersebut dengan melintas berputar ke arah Pasar Minggu maupun untuk jalan pagi dan berswafoto.

Wani mengatakan sebelum ada "flyover", dirinya harus berputar di perlintasan Universitas Pancasila untuk bisa ke arah Pasar Minggu atau menempuh jalan ke arah Condet yang lebih jauh.

 

Atau saat sebelum 'flyover' dibangun, dirinya dan warga sekitar harus rela mengalami kemacetan di perlintasan Tanjung Barat untuk berputar ke arah Pasar Minggu.

"Sekarang tinggal naik 'flyover' lebih cepat, kalau dulu harus antre di perlintasan sampai 15 menit baru bisa jalan," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan warga lainnya yang tinggal persis di depan 'flyover' Tanjung Barat, Ali (54) mengatakan, kini jarak tempuh dari Poltangan ke Pasar Minggu sejauh enam kilometer bisa ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit.

"Kalau dulu 35 menit untuk bisa sampai ke Pasar Minggu, karena harus antre untuk di perlintasan," ujarnya.

Kehadiran "flyover" Tanjung Barat juga membawa kebanggaan bagi warga sekitar. Hajah Marhini (53) ikut mencoba menjajal jalan layang tersebut dengan olah raga jalan pagi.

Selain jalan kaki, Marhini juga menyempatkan diri untuk berswafoto di atas "flyover" Tanjung Barat karena memiliki pemandangan yang bagus dari atas.

"Tadi, saya sempat swafoto di atas, pas jalan pagi kan, penasaran ingin coba lihat. Bagus, Tanjung Barat sudah seperti kota sekarang," ujar Hajah Marhini.

Berdasarkan pantauan di lapangan, arus lalu lintas kendaraan dari arah Pasar Minggu menuju Tanjung Barat maupun Lenteng Agung terpantau lancar maupun sebaliknya. Tidak ada lagi antrean kendaraan yang hendak berputar arah ataupun yang akan lurus ke arah Pasar Minggu maupun sebaliknya.

Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba untuk umum (open traffic) jalan layang (flyover) Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, selama tiga hari. Waktu uji coba untuk umum "flyover"Lenteng Agung-IISP dan "flyover" Tanjung Barat ini dijadwalkan Minggu pada jam 08.00-21.00 WIB.

Uji coba hari berikutnya Senin (1/2) pada jam 06.00 sampai dengan 21.00 WIB. Lalu, Selasa (2/2) pada jam 06.00-21.00 WIB. Jalan layang Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan jalan layang Tanjung barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.

Pembangunan "flyover" Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api.

Kedua "flyover" ini dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement